Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BSPDM-KP) menggandeng Amerika Serikat (AS) dalam kerjasama peningkatan kegiatan pendidikan vokasi kelautan Indonesia yang kompetitif dan inovatif melalui pusat pembelajaran bernama Indonesia-America Network (IA Net).
Kepala BPSDM-KP Suseno mengatakan SDM merupakan kunci keberhasilan dalam pembangunan sektor perikanan dan kelautan. Penyelenggaraan pendidikan, pelatihan dan penyuluhan bertaraf internasional menjadi penting, apalagi pendidikan vokasi merupakan pendidikan tinggi program diploma yang menyiapkan mahasiswa untuk pekerjaan dengan keahlian terapan tertentu sampai program sarjana terapan.
"Dalam menghadapi masyarakat ekonomi ASEAN (MEA) 2015 diperlukan kerjasama dengan dunia internasional dalam mengembangkan pendidikan vokasi kelautan dan perikanan. Saat ini, AS merupakan negara maju yang menjadi acuan dunia, terutama dalam bidang penelitian dan pengabdian masyarakat," kata Suseno kepada politikindonesia.com, usai peresmian kegiatan IA NET di Sekolah Tinggi Perikanan (STP) Jakarta, Selasa (20/01).
Menurutnya, kegiatan ini akan terus ditingkatkan untuk membentuk SDM yang kompeten. Lembaga pendidikan di KKP harus mampu menjadi pelopor dalam menghasilkan teknologi terapan yang inovatif dalam meningkatkan produktivitas dan daya saing.
"Kerjasama di lintas lembaga dalam dan luar negeri antara kami dan sejumlah universitas selama ini sudah berjalan dengan baik. Sampai saat ini kami sudah bekerjasama dengan 20 universitas dalam negeri serta 25 lembaga internasional dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM). Selain itu juga dengan 40 kementerian/lembaga, badan usaha dan perbankan. Sedangkan, untuk hari ini kami sedang melakukan kerjasama dengan Universitas di AS, yaitu Mississippi State University," ungkapnya.
Dijelaskan, sistem pendidikan vokasi kelautan dan perikanan ini sebenarnya sudah diterapkan sejak tahun 1962 dan merupakan kegiatan yang pertama di Indonesia. Melalui 17 kampus pendidikan vokasi, pihaknya berupaya memberikan pembekalan, pengetahuan, keterampilan dan karakter yang kuat pada peserta didik, agar mereka menjadi tenaga kerja yang profesional dan memiliki jiwa wirausaha yang tinggi.
"Kami berharap kehadiran IA Net ini mampu menjadi pusat informasi dan sarana pendukung kapasitas dosen dan taruna, pertukaran pelajar, pengembangan sistem, modul dan kurikulum pendidikan kelautan dan perikanan di STP Jakarta ini. Karena melalui kegiatan teleconference kuliah umum bersama dengan universitas partner merupakan upaya pengembangan kapasitas SDM. Sehingga mampu menjadi wadah pertukaran informasi untuk mendukung kerjasama pendidikan vokasi kelautan perikanan di Indonesia," ujarnya.
Sementara itu, Duta Besar (Dubes) AS untuk Indonesia, Robert O. Blake, Jr menambahkan, pihaknya siap mendukung Indonesia dalam pembangunan maritim dan perikanan. Oleh sebab itu, pihaknya sudah memberi bantuan atas program tersebut. Bantuan yang diberikan sebesar US$35 juta.
Selain itu, lanjut Blake, pihaknya juga akan membantu pemberantasan penangkapan ikan tanpa izin (illegal fishing) yang terjadi di laut Indonesia. AS juga membuka kesempatan pemberian beasiswa kepada para mahasiswa master dan doktor untuk menimba ilmu di salah perguruan tinggi di AS, seperti Mississipi State University. Nantinya para lulusan tersebut bisa menerapkan ilmunya di Indonesia.
Blake menambahkan, pihaknya telah berencana untuk meningkatkan program dukungan dan bantuan. "Kami akan memberikan tambahan donasi sebesar USD33 juta. Saat ini, dana itu sedang dalam proses, supaya bisa cepat keluar," pungkasnya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved