Tidak ada keterkaitan pengusutan kasus Sistem Administrasi Badan Hukum dengan rotasi yang terjadi ditubuh kejaksaan. Kasus tersebut tetap akan disidik, termasuk dugaan keterlibatan Kuasa Pemegang Saham PT Sarana Rekatama Dinamika Hartono Tanoesoedibjo.
Demikian dikemukakan oleh Jaksa Agung Muda Pidana Khusus Marwan Effendy yang akan segera menduduki jabatan baru sebagai Jaksa Agung Muda Intelijen. “Kasus Hartono akan dilanjutkan oleh Jaksa Agung Muda Pidana Khusus (Jampidsus) selanjutnya,"ujar dia di Jakarta, Jumat (21/05).
Seperti diketahui, nama Hartono Tanoesoedibjo serta mantan Menteri Hukum dan HAM Yusril Ihza Mahendra sempat mencuat dalam persidangan kasus korupsi proyek Sistem Administrasi Badan Hukum (Sisminbakum) Kementerian Hukum dan HAM yang merugikan keuangan negara Rp420 miliar.
Namun nama keduanya, sama sekali tidak tersentuh oleh hukum. Bahkan nama kedua orang tersebut menghilang dari surat dakwaan atas mantan Dirjen Administrasi Hukum Umum (AHU) Zulkarnaen Yunus.
Baru menyentuh mantan Direktur PT SRD Yohanes Woworuntu, dan tiga mantan Dirjen AHU yakni Romli Atmasasmita, Zulkarnaen Yunus dan Syamsuddin Manan Sinaga yang disidangkan.
Sebelumnya, terdakwa kasus Sisminbakum Yohannes Woworuntu mempertanyakan kembali status kuasa pemegang saham PT Sarana Rekatama Dinamika (SRD) Hartono Tanoeseodibjo yang sampai sekarang belum ditetapkan sebagai tersangka.
© Copyright 2024, All Rights Reserved