Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara resmi mengajukan nama Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Hadi Tjahjanto sebagai calon tunggal Panglima TNI ke DPR. Hadi akan menggantikan posisi Jenderal TNI Gatot Nurmantyo yang akan memasuki masa pensiun pada Maret 2018 mendatang.
Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Johan Budi Saptopribowo, Senin (04/12), mengatakan, pilihan Presiden jatuh pada Hadi, karena ia dianggap mampu dan cakap memimpin institusi TNI. "Marsekal Hadi dianggap mampu dan cakap, serta memenuhi syarat menjadi Panglima TNI sesuai dengan UU Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI," ujar Johan.
Selebihnya, tambah Johan, hanyalah alasan yang bersifat normatif. Presiden mengganti Panglima TNI karena Gatot akan memasuki masa pensiun pada tanggal 1 April 2018. Adapun, sejak November 2017 lalu, Gatot sudah memasuki Masa Persiapan Pensiun (MPP).
Jauh-jauh hari, tidak sedikit yang memprediksi bahwa Hadi berpeluang menjadi calon Panglima TNI. Prediksi itu bahkan muncul sesaat setelah ia dilantik Presiden Jokowi menjadi KSAU di Istana Negara pada 18 Januari 2017.
Hadi Tjahjanto lahir di Malang, 8 November 1963. Ia adalah lulusan Akademi Angkatan Udara tahun 1986, dan memulai kariernya sebagai pilot pesawat angkut Cassa di Skadron 4 yang bermarkas di Pangkalan Udara Abdulrachman Saleh, Malang, Jawa Timur.
Hadi kemudian menjabat sebagai Kepala Seksi Latihan Skadron 4 Pangkalan Udara Abdulrachman Saleh, Malang pada 1993.
Tugas Skadron 4 saat itu adalah basis operasi pesawat angkut ringan untuk operasi dukungan udara, SAR terbatas, dan kursus penerbangan pesawat angkut.
Pada 1996, Hadi dipercaya memimpin angkutan berat sebagai Komandan Flight Ops A Flightlat Skuadron Udara 32 Wing 2 Pangkalan Udara Abdulrachman Saleh.
Selanjutnya, Hadi memimpin pendidikan penerbang sebagai Komandan Flight Skuadron Sidik 101 Pangkalan Udara Adi Soemarmo pada 1997.
Setahun kemudian, pada 1998 ,Hadi menjadi Kepala Seksi Bingadiksis Dispers Lanud Adi Soemarmo. Pada tahun yang sama, ia dipercaya menjabat Komandan Batalyon III Menchandra Akademi TNI.
Pada 1999, Hadi menjadi instruktur penerbangan Lanud Adi Sucipto. Memasuki tahun 2000, dia dipercaya menjadi Kepala Seksi Keamanan dan Pertahanan Pangkalan Dinas Operasi Lanud Adi Sucipto.
Karier di jenjang tinggi Angkatan Udara mulai ditapaki Hadi saat menjadi Komandan Satuan Udara Pertahanan Komando Operasi Angkatan Udara I tahun 2001. Suami Nanik Istumawati itu kemudian menjabat Kepala Departemen Operasi Sekolah Staf dan Komando Angakatan Udara tahun 2004.
Pada 2006, dia menjabat Kepala Dinas Personel Lanud Abdulrachman Saleh dan Kepala Sub Dinas Administrasi Prajurit Angkatan Udara tahun 2007. Pada 2010, Hadi menjabat Komandan Pangkalan Udara Adi Soemarmo, Jawa Tengah.
Hadi pernah menjadi Direktur Operasi dan Latihan Basarnas pada 2011-2013. Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara juga pernah dia gawangi pada 2013-2015. Masih di tahun 2015, Hadi menjabat Komandan Pangkalan Udara Abdulrachman Saleh, Malang.
Hadi mendapatkan promosi pangkat marsekal muda pada tahun 2015 dan menjabat sebagai Sekretaris Militer Presiden Jokowi hingga tahun 2016. Dia kemudian dipercaya sebagai Inspektur Jenderal Kementerian Pertahanan pada November 2016 dengan pangkat marsekal madya.
Pada awal 2017, Hadi diangkat menjadi Kepala Staf Angkatan Udara dengan pangkat Marsekal TNI hingga akhirnya diajukan menjadi calon Panglima TNI.
© Copyright 2024, All Rights Reserved