Bank Indonesia rencannya akan mengumumkan instrument kebijakan moneter baru pada Jumat (15/0416). Termasuk kemungkinan mengubah benchmark acuan suku bunga dari BI rate ke instrumen lainnya.
"Ada beberapa hal teknis moneter, yang perlu kami jelaskan dengan lengkap menggunakan data dan kerangka. Jumat akan kami umumkan," kata Deputi Gubernur BI, Mirza Adityaswara kepada pers, Rabu (13/04).
Pada prinsipnya, sambung Mirza, tolak ukur untuk menentukan suku bunga nantinya akan diterapkan berdasarkan praktik terbaik dari operasi kebijakan moneter bank-bank sentral di dunia.
Informasi mengenai instrumen kebijakan moneter terbaru yang disiapkan Bank Sentral tersebut sudah beredar di kalangan ekonom dan bankir sejak awal pekan, Senin (11/04).
Instrumen baru itu dikabarkan akan menggunakan acuan bunga "Reverse Repurchase Agreement (Repo)". Reverse Repo merupakan transaksi penjualan Surat Utang Negara dari BI kepada perbankan dengan syarat akan dibeli lagi oleh BI pada jangka waktu tertentu.
Saat ini, tingkat bunga acuan Repo berada di 5,75 persen, sedangkan BI rate berada di angka 6,75 persen.
© Copyright 2024, All Rights Reserved