Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak akan merombak susunan kabinetnya dalam waktu dekat ini. Pernyataan tersebut disampaikannya untuk membantah isu masuknya Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dalam jajaran Kabinet Kerja.
"Tidak ada reshuffle, minggu ini, bulan ini, tidak ada," kata Jokowi dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan Kepala Biro Pers, Media, dan Informasi Kepresidenan Bey Machmudin, Selasa (25/04).
Menurut Jokowi, tidak ada alasan baginya untuk kembali merombak kabinetnya. Sebab berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan terhadap kinerja menteri, semua menteri sudah bekerja dengan baik. "Hasilnya baik," ujar Jokowi.
Sebelumnya, Jokowi menyinggung soal perombakan dalam Kongres Ekonomi Umat yang diselenggarakan Majelis Ulama Indonesia (MUI) di Hotel Sahid, Jakarta, Sabtu (22/04).
Awalnya, Presiden menyampaikan bahwa pemerintah menargetkan 5 juta sertifikat harus dibagikan kepada masyarakat pada 2017. Target itu meningkat pada tahun-tahun berikutnya.
"Tahun depan (2018) saya berikan target 7 juta sertifikat harus keluar. Tahun depannya lagi, 9 juta sertifikatnya harus dikeluarkan, untuk rakyat, petambak kecil, petani, nelayan, tukang becak. Saya bekerja memang selalu memakai target," kata Jokowi.
Soal target itu yang mungkin dinilai menteri terlalu tinggi, Jokowi tidak mempersoalkannya. "Itu urusannya menteri. Setahu saya, target itu harus dapat diselesaikan," kata Jokowi.
Jika sang menteri tak mampu mencapai target maka pergantian atau pergeseran posisi menteri alias reshuffle adalah jawabannya. "Kalau memang tidak selesai, pasti urusannya akan lain. Bisa diganti, bisa digeser, bisa dicopot dan yang lain-lainnya. Ya saya blak-blakan saja. Dengan menteri juga seperti itu," kata Jokowi.
© Copyright 2024, All Rights Reserved