Presiden Joko Widodo berharap ulama, pimpinan pesantren dan ormas membantu mengawal penyelenggaraan Pilkada serentak 2018 dan pemilu 2019. Peran ulama dan ormas penting untuk menjaga situasi kondusif dan menyukseskan tahun politik tersebut dengan baik.
Harapan itu disampaikan Jokowi saat bersilaturahmi dengan para ulama dan pimpinan pondok pesantren di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (13/09).
"Kami ingin sedikit mengingatkan kita semuanya bahwa tahun depan sudah mulai tahun politik. Jadi kami mohon bantuan kepada seluruh pimpinan pondok pesantren para ulama, kiai, pimpinan ormas, semuanya agar tahun politik, baik tahun depan maupun tahun depannya lagi, itu kita jaga bersama," kata Jokowi.
Jokowi mengatakan 2018 dan 2019 menjadi tahun politik karena akan digelar pemilu serentak. Bahkan, pada September 2018, sudah ada penetapan calon presiden dan wakil presiden. “Di Jateng, ada pemilihan gubernur. Kemudian pada September tahun depan itu sudah penetapan. Saya juga baru sadar. Sudah penetapan capres dan cawapres," katanya.
Untuk itu, Jokowi berharap para ulama, kiai, pimpinan pondok pesantren, dan ormas turut menjaga situasi bangsa.
“Kami mohon agar kondusivitas di daerah, kerukunan antarmasyarakat, antarumat, betul-betul kita jaga bersama. Jangan sampai ada lagi usaha untuk memecah-belah, mengadu domba, kabar-kabar yang tidak baik yang mengakibatkan masyarakat menjadi terpecah. Padahal itu adalah perhelatan politik lima tahun sekali," ujar Jokowi.
Presiden juga berharap adanya perhelatan politik tidak merusak kerukunan antar umat. “Jangan sampai karena perhelatan politik, antar tetangga nantinya tidak rukun, apalagi antarumat menjadi tidak kelihatan persaudaraannya kembali. Inilah saya kira yang ingin kami sampaikan agar persaudaraan itu, baik ukhuwah Islamiyah kita, ukhuwah watoniyah kita, betul-betul kita jaga bersama," jelasnya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved