Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengatakan, pusat ekonomi dan geopolitik mulai berpindah dari Barat (Eropa) ke Asia. Untuk itu, diperlukan kesiapan negara-negara Asia untuk mengelola perpindahan pusat ekonomi dan geopolitik yang terjadi saat ini.
JK berpendapat bahwa Asia bisa memimpin jika kawasan bisa mengelola perbedaan kondisi masing-masing dengan satu tujuan bersama.
"Asia merupakan kawasan yang sangat beragam. Dari yang berpenduduk sedikit spt Brunei dan Tiongkok yang lebih dari 1 miliar hingga perbedaan pendapatan seperti antara yang mencapai 100.000 dolar AS dengan yang cuma 1.000 dollar. Asia juga punya banyak sistem politik.," kata JK saat berpidato dalam acara 21st Conference On The Future Of Asia Asia Beyond 2015 di Tokyo, Jepang, Kamis (21/05), seperti yang disampaikan Juru Bicara JK, Husain Abdullah.
JK juga mengatakan, konflik Laut China Selatan bisa diatasi jika para pemimpin negara yang bersengketa punya perhatian bersama mengenai keamanan dan perdamaian kawasan. JKa menekankan pentingnya kolaborasi antarnegara Asia.
"Tentang Asia Timur khususnya, kita menghadapi beberapa tantangan seperti melemahnya ekonomi dunia, ketimpangan pendapatan dan ketidakpastian ekonomi. Saat ini kita sedang di-test kemampuan kita menyelesaikan masalah sendiri karena bergantung pada Barat tidak lah mungkin," kata JK.
Menurut JK, saat ini Asia berada pada fase pembangunan keamanan dan perdamaian yang baik. Tantangan ke depannya adalah mempertahankan kondisi tetap kondusif.
"Kuncinya adalah terus memandang ke depan dan inovatif, dan yang paling penting adalah saling berkolaborasi antar negara Asia," ujar JK.
JK mencontohkan kerja sama yang dilakukan antara Indonesia, Singapura, dan Malaysia dalam mengelola selat Malaka. Saat ini, Selat Malaka merupakan selat yang paling sibuk dan menggerakkan perekonomian kawasan.
"Lebih dari 100.000 kapal bongkar muat di selat ini yang mengangkut seperempat lebih barang perdagangan dunia. Masalah yg saat ini belum selesai adalah soal Laut Cina Selatan," kata JK.
JK juga menyampaikan bahwa kawasan Asia tenggara berperan penting dalam menggerakkan perekonomian dan keamanan kawasan Asia timur. Pada tahun dimulainya pelaksanaan kesepakatan Masyarakat Ekonomi Asean, kerja sama untuk pembangunan yang berkelanjutan di kawasan merupakan hal penting yang harus dilakukan bersama.
Terkait tujuan itu, Indonesia menyadari peran pentingnya baik di Asia Tenggara mau pun Asia Timur. "Karena itu, Indonesia terus mengejar pembangunan untuk mengejar arus pasokan dunia dg fokus pada produksi barang proses, bukan barang mentah lagi, juga mengejar pembangunan infrastrktur khususnya transport untuk menekan biaya logistik," kata JK.
Wapres JK tiba di Tokyo pada Kamis (21/05) dan dijadwalkan kembali ke Indonesia pada Jumat (22/05). Selain menghadiri forum yang digelar Nikkei, dia bertemu dengan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe di Tokyo.
© Copyright 2024, All Rights Reserved