Pengusaha sekaligus politisi Australia Clive Palmer menuding istri Rupert Murdoch, Wendi Deng, sebagai mata-mata Cina. Bahkan Palmer mengancam akan menggugat konglomerat media itu.
“Wendi Deng memata-mati Rupert selama bertahun-tahun, menyetor uang ke badan intelijen Cina," kata Palmer dalam wawancara TV Kamis pagi (05/09).
Palmer mengatakan, Wendi Deng "ditraining di China Selatan". Pendiri Partai Palmer United Party (PUP) ini juga mengatakan, Wendi Deng adalah mata-mata Cina dan karena itu Rupert meninggalkannya.
“Orang ini (Murdoch) ingin mengontrol politik Australia. Murdoch ingin mengontrol apa yang Anda pikirkan. Lihat saja suratkabarnya," kata Palmer.
Ancaman Palmer menggugat Murdoch terkait dengan artikel opini yang dipublikasikan Kamis (05/09), yang mempertanyakan klaim Palmer sebagai seorang miliuner, tokoh pertambangan, dan professor di universitas.
Artikel itu juga menyebutkan, Palmer membayar donasi besar untuk mendapatkan gelar sebagai "Presiden the World Economic Forum". Artikel opini ini dipublikasikan di suratkabar The Australian milik Murdoch, dengan judul "Mengapa kita perlu kuatir tentang siapa Clive Palmer sebenarnya".
Dalam artikel disebutkan mengingat rekam jejak Palmer sebagai pengusaha gagal, apakah para pemilih Australia harus memberinya kesempatan memperoleh kekuatan politik besar.
Berdasarkan hasil pollling terakhir, Partai PUP berkemungkinan memenangkan enam kursi senat Negara Bagian Queensland dalam pemilu Sabtu 7 September 2013.
"Saya akan gugat Murdoch hari ini. Sudah waktunya orang ini dimintai pertanggungjawaban, orang asing ini yang mencoba mendikte apa yang kami lakukan," tegas Palmer.
© Copyright 2024, All Rights Reserved