Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Indeks Harga Konsumen (IHK) pada Desember 2018 mengalami kenaikan atau inflasi sebesar 0,62 persen. Dengan kenaikan itu, inflasi sepanjang tahun 2018 tercatat sebesar 3,13 persen. Lebih rendah dibanding 2017 sebesar 3,61 persen.
Kepala BPS Suhariyanto di Jakarta, Rabu (2/1), mengatakan, inflasi pada Desember 2018, dipicu oleh kenaikan harga telur ayam ras, daging ayam, serta bawang merah dan beras, seiring meningkatnya kebutuhan menjelang Natal dan Tahun Baru. Kelompok bahan makanan pada Desember mengalami inflasi sebesar 1,45 persen dan andil 0,29 persen.
Suhariyanto menambahkan, inflasi pada Desember 2018 terjadi di 80 dari 82 kota IHK. Inflasi tertinggi terjadi di Kupang, sementara inflasi terendah terjadi di Banda Aceh. Di sisi lain, Sorong dan Kendari mengalami deflasi masing-masing 0,15 persen dan 0,09 persen.
Suhariyanto menambahkan, secara umum, inflasi pada tahun 2018 didorong oleh kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) nonnsubsidi, serta biaya transportasi dan perumahan.
“Penyebab inflasi 2018 secara umum karena (kenaikan harga) bensin, beras, rokok kretek filter. Berbeda dengan 2017 yang didorong kenaikan tarif listrik, biaya perpanjangan STNK, dan ikan segar," ujar dia.
© Copyright 2024, All Rights Reserved