Menjelang Kongres Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), bursa ketua umum mengarah pada satu nama, yakni Megawati Soekarnoputri. Sedangkan untuk bursa Sekjen sejumlah nama kader PDIP kini mencuat. Lantas, apa posisi putri Megawati, Puan Maharani nantinya?
Kepada pers di Jakarta, Selasa (31/03), Ketua DPP PDIP Trimedya Pandjaitan mengatakan, hampir dipastikan Megawati akan menjadi Ketum PDIP kembali. Namun, soal kepengurusan lainnya, ada banyak kader yang berpeluang.
“Banyak kandidatnya (sekjen). Ada Hasto (Kristianto), Baskara (Ahmad Basarah), Eriko (Sotarduga). Itu tergantung ibu (Mega), kan ibu usernya mana yang sreg sama ibu dan menunjang kinerja beliau pastilah dia akan tunjuk orang itu," kata Trimedya.
Hasto saat ini adalah Plt Sekjen PDIP setelah Tjahjo Kumolo ditunjuk menjadi Mendagri. Sementara itu, Ahmad Basarah dan Eriko Sotarduga menjabat sebagai Wasekjen.
Trimedya mengungkapkan bahwa nama-nama calon pengurus masih bisa berkembang. Bahkan, mantan Sekjen PDIP Pramono Anung bisa saja mengisi posisi itu lagi. “Bisa juga berkembang, Pramono bisa kembali jadi sekjen, tergantung," ujar Wakil Ketua Komisi III DPR ini.
Lantas bagaimana dengan Puan Maharani yang saat ini menjabat Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan? "Sebagai kader partai, Mbak Puan juga harus dapat tempat," kata Trimedya.
Puan disebut-sebut akan mendapat posisi Waketum PDIP meski Presiden Joko Widodo melarang menterinya aktif di partai. Trimedya mengatakan, bisa saja Puan tetap mendapat jabatan Waketum tapi nonaktif.
Trimedya mengatakan, yang dilarang oleh Jokowi adalah aktivitas secara fisik hadir di partai. Oleh sebab itu, tidak apa-apa bila Puan memegang jabatan di PDIP dan hanya menyumbangkan pikiran serta saran.
“Sekelas Mbak Puan itu kan tidak harus physically ada. Yang tidak boleh kan aktivitas fisik proses konsolidasi partai ke daerah-daerah sehingga tugas beliau sebaga menko terbengkalai," ujar dia.
Trimedya menilai pemikiran-pemikiran Puan masih dibutuhkan oleh partai. Selain itu, Ketum PDIP Megawati juga membutuhkan teman berdiskusi. Trimedya yakin pekerjaan Puan sebagai menko tidak akan terganggu.
“Orang yang sudah punya darah daging politik pasti bisa memilah. Dan kita bisa amati. Misalnya, Mbak Puan lebih banyak konsolidasi ke daerah itu tidak boleh tapi kalau beri saran pendapat melalui tulisan bisa," ucapnya.
Namun, haruskah Puan mendapat posisi bila hanya untuk sumbang pemikiran? "Itu kan pandangan saya. Tapi semua tergantung Ibu Mega. Kalau dirasa perlu, ya monggo," jawab Trimedya.
Sekedar informasi, Kongres PDIP akan dimulai pada 9 April 2015 mendatang di Sanur, Bali. Megawati sudah dipastikan akan kembali memimpin PDIP sehingga tidak akan ada agenda pemilihan ketum.
© Copyright 2024, All Rights Reserved