Harga minyak dunia melonjak lebih dari 2 persen pada perdagangan Kamis waktu New York, Amerika Serikat atau Jumat dini hari WIB (22/05). Memanasnya konflik di Irak menimbulkan kekhawatiran pasar tentang keamanan pengiriman minyak Timur Tengah.
Reuters, Jumat (22/05), menyebutkan dari laporan titik pengiriman Cushing di AS, minyak Brent mengalami rally kenaikan terbesar lebih dari seminggu ini. Hal itu mendorong optimisme pelaku pasar bahwa kelebihan pasokan dunia akan berkurang.
Berdasarkan informasi intelejen pasar Genscape yang dikutip reuters, persediaan minyak mentah AS di Chusing, Oklahoma turun hampir 740.000 barel pada periode Jumat pekan lalu hingga Selasa pekan ini. Penurunan cadangan minyak mentah AS juga dilaporkan sudah terjadi selama tiga minggu berturut-turut.
Harga minyak mentah AS CLc1 ditutup naik US$1,74, atau hampir 3 persen menjadi US$60,72 per barel. Minyak Brent LCOc1 ditutup dengan harga US$66,54 per barel, naik US$1,51, atau 2,3 persen, terakhir kali Brent naik lebih dari 2 persen pada 12 Mei.
"Saya melihat harga minyak bisa bergerak naik lebih jauh dari saatini karena geopolitik, hinnga US$70 per barel," kata broker senior di Jefferies Bache, Christopher Bellew.
Brent telah rally di atas US$66 dari level terendah dari sekitar US$45 pada bulan Januari. Harga minyak Brent telah mencapai puncaknya US$115 pada bulan Juni sebelum anjlok pada akhir tahun lalu.
© Copyright 2024, All Rights Reserved