Gubernur Papua Lukas Enembe berharap pemerintah segera memberi kepastian atas bisnis PTFreeport Indonesia (Freeport) di Papua demi kepentingan nasional.
"Kami tidak bicara kontrak Freeport harus segera dinyatakan diperpanjang. Waktunya sudah diatur dalam UU. Untuk mencapai itu butuh tahapan dan prosedur panjang. Karena itu perlu kepastian untuk melakukan tahapan itu," kata Lukas Enembe didampingi Direktur Utama Freeport Maroef Sjamsoeddin yang datang menghadiri open house perayaan Natal di kediaman Lukas di Jayapura, Jumat malam (25/12).
Lukas mengatakan, Pemerintah pusat di Jakarta harus bicara yang sama tentang keberadaan Freeport yang telah dibangun dengan investasi yang besar itu.
Menurut Lukas, keberadaan Freeport tidak hanya berdampak terhadap pembangunan ekonomi di Papua juga nasional, tetapi juga terhadap politik dan Negara Kesatuan RI. Kalaupun akhirnya pemerintah memperpanjang kontrak Freeport di Papua maka pemda berharap mendapat 10 persen dari 30 persen saham yang direncanakan akan didivestasikan.
"Kami masih mengkaji masalah itu, terutama tentang pendanaannya," ujar Lukas.
Namun Lukas menegaskan saham yang diharapkan itu tidak akan jatuh pada siapa pun. "Yang jelas kami tidak memberikannya kepada swasta. Kami masih mencari cara yang terbaik," kata Lukas.
Lukas mengharapkan memperoleh bagian pajak badan PTFreeport sebesar 10 persen. Selama ini Freeport tetap membayar 35 persen, padahal ketentuan mengharuskan hanya 25 persen.
Lukas menyebutakan, dirinya akan menyampaikan masalah yang berkaitan dengan Freeport itu dan posisi Pemprov Papua kepada Presiden Joko Widodo yang akan berkunjung ke Papua.
Maroef Sjamsoeddin mengatakan, pihaknya menyambut baik upaya komunikasi yang dilakukan Freeport sebagai investor dan Pemprov Papua maupun pusat sebagai regulator. "Kami memang harus sama dalam memandang kelanjutan investasi perusahaan yang merupakan aset nasional ini," kata Maroef.
Maroef mengatakan, dia mengajak semua pihak untuk membahas bersama dengan melihat peraturan yang ada, khususnya jika pada masa lalu ada hal-hal yang negatif berkaitan dengan keberadaan Freeport.
"Mari kita lihat apa yang lebih baik buat masa depan. Kalau dulu dianggap tertutup, saya kini transparan," ujar Maroef.
Sebelum menghadiri open house perayaan Natal yang diselenggarakan Gubernur Papua, pada Jumat siang Maroef juga menghadiri open house yang diselenggarakan Gubernur Papua Barat Abraham Octavianus Atururi serta Wakilnya Irene Manibuy di Manokwari secara terpisah.
© Copyright 2024, All Rights Reserved