Ketua Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor, Nuruzzaman menyatakan, secara organisatoris, lembaganya bersikap netral dalam pemilu Presiden 2014 yang memunculkan 2 pasangan calon Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Joko Widodo-Jusuf Kalla.
“Jadi secara organisatoris GP Ansor bersikap netral, tidak terlibat politik praktis dukung mendukung capres tertentu. Ini sesuai dengan penegasan Muktamar NU ke-32 di Makassar 2011 bahwa jamiyyah NU dan badan otonom serta lembaga yang bernaung di bawahnya berpegang teguh pada Khittah NU 1926, yang artinya tidak berpolitik praktis," ungkap Nuruzzaman kepada pers di Jakarta, Rabu (04/06).
Meski demikian, ujar dia, kader Ansor sebaiknya tidak bersikap golput dan tetap menggunakan hak untuk menentukan pilihan capres masing-masing sesuai dengan ijtihad politiknya.
“Namun, pengurus tidak boleh mengatasnamakan organisasi GP Ansor untuk mendukung salah satu pasangan capres. Dukungan hanya boleh diberikan atas nama pribadi sebagaimana yang dilakukan pula oleh PBNU melalui pernyataan yang disampaikan oleh Ketua Umum PBNU," terang dia.
Nuruzzaman menegaskan, GP Ansor akan konsisten bergerak di ranah politik kebangsaan dan keummatan, bukan politik kekuasaan pragmatis. “Kita menghargai sepenuhnya sikap politik pribadi kader dan pengurus Ansor yang menjatuhkan salah satu pasangan calon capres yang ada. Hanya saja perlu ditunjukkan dengan cara yang bermartabat dan berakhlakul karimah, termasuk tidak dengan saling mencaci dan merendahkan antar pendukung," tambah dia.
© Copyright 2024, All Rights Reserved