Kerugian akibat gempa 6,2 skala richter (SR) dilepas pantai barat daya Kebumen, di Kabupaten Banyumas ditaksir mencapai Rp2 miliar. Kalkulasi kerugian yang masih bersifat sementara tersebut belum final lantaran saat ini pendataan rumah rusak masih terus dilakukan.
Gempa tersebut mengakibatkan 151 rumah rusak. Dari jumlah tadi, 30 rumah di antaranya roboh dan rusak berat dan selebihnya rusak sedang serta ringan.
"Ada ratusan rumah yang rusak. Kalkulasi kerugian sementara mencapai Rp2 miliar," kata Bupati Banyumas Achmad Husain saat peninjauan kerusakan Masjid Jami At Taqwa di Desa Kranggan, Kecamatan Pekuncen, Minggu (26/01).
Menurut Achmad Husain, ada lima kecamatan yang rumah penduduknya roboh dan rusak. Yakni Kecamatan Pekuncen, Kedungbanteng, Karanglewas, Kemranjen dan Somagede.
Achmad berjanji, setelah selesai pendataan dan verifikasi, akan segera menyalurkan bantuan dari pemerintah kepada para korban gempa. "Nanti akan didata dan diverifikasi terlebih dahulu, baru kemudian ada bantuan dana dari pemkab," kata Achmad.
Di Desa Kranggan, Pemkab Banyumas mendatangkan ekscavator untuk merobohkan kubah masjid yang ambruk akibat gempa. Sebab, jika tidak dirobohkan maka kubah masjid yang ambruk tersebut dapat mengancam sebuah TK yang berada di sebelahnya.
Gempa juga menyebabkan bangunan SD Negeri III Desa Tumiyang, Kecamatan Pekuncen rusak parah. Sehingga untuk proses belajar mengajar sementara para siswa nantinya akan diungsikan dirumah penduduk.
"Kegiatan belajar mengajar bakal dipindahkan ke rumah-rumah penduduk. Nantinya ada 119 siswa yang akan diungsikan," kata guru SD Negeri III Tumiyang Uswah Asrori.
Di Cilacap, jumlah kerusakan rumah mencapai 21 unit. Dari jumlah tersebut, tiga di antaranya rusak berat. Dari jumlah itu, 16 di antaranya berada di sejumlah desa di Kecamatan Adipala
Kepala Pelaksana Harian BPBD Cilacap Supriyanto menjelaskan, kerusakan rumah tersebut tersebar di lima kecamatan yakni Kecamatan Adipala, Bantarsari, Maos, Kesugihan, dan Majenang.
© Copyright 2024, All Rights Reserved