Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) menyiapkan anggaran Rp500 miliar untuk operasi pasar (OP) pasca tingginya harga daging sapi. Hal ini dilakukan terkait, aksi mogok penjual daging yang merugi akibat mahalnya harga daging sapi.
Bulog saat ini memiliki stok daging sapi sekitar 465 ton untuk menurunkan dan menstabilkan harga daging sapi. OP dilakukan di 11 titik dengan harga daging berkisar antara Rp80 ribu-Rp90 ribu per kilogram (kg) dalam bentuk daging beku.
Dirut Bulog Djarot Sukmayati mengatakan pihaknya berusaha menekan harga daging, harganya hingga di bawah Rp100 ribu per kg. Harga daging sapi saat ini mencapai Rp130 ribu per kg. Diharapkan dengan OP tersebut bisa membantu pedagang untuk mendapatkan keuntungan. Karena OP digelar hingga harga daging kembali normal.
"OP dikonsentrasikan di daerah yang harga daging sapinya mahal sekali, seperti Jakarta, Jawa Barat dan Serang. Tapi kalau dibutuhkan perluasan pelaksanaan OP, maka akan dilakukan perluasan. Kami juga harus ingat stok yang ada hanya sekitar 465 ton. Jadi tidak bisa untuk menggapai semuanya," katanya kepada politikindonesia.com, di Jakarta, Selasa (11/08).
Dijelaskan, jumlah daging sapi sebanyak 465 ton, terdiri dari persediaan di gudang sebanyak 90 ton. Sementara untuk sapi hidup, jika diequivalenkan akan mencapai sekitar 100 ton sehingga jumlahnya 190 ton. Sedangkan, untuk stok dalam kondisi beku mencapai sekitar 275 ton.
"Masyarakat kita memang tidak begitu menyukai daging beku dengan alasan pertimbangan kultur, makanya daging beku ini banyak sisanya. Masyarakat kita sebenarnya lebih menyukai daging segar. Stok daging tersebut sebagian sudah keluar," ungkapnya.
Menurut Djarot, pihaknya akan menjalin kerja sama dengan usaha penggemukan sapi untuk membangun sinergi dengan para pedagang. Sehingga bisa memproses agar harga daging sapi dalam posisi wajar. Pihaknya menginginkan agar rata-rata harga daging sapi berada di bawah Rp100 ribu per kg.
"Kami juga berharap impor 50 ribu ekor sapi dapat segera dilakukan. Sehingga kami bisa leluasa bergerak terkait dengan stok daging sapi. Kami pun tidak akan cari untung, kami hanya menjadi stabilisator harga dan penyangga keberadaan barang," ujar dia.
Pada kesempatan itu Djarot mengatakan, pihaknya sudah diberikan izin untuk impor sapi oleh Menteri Perdagangan Rachmat Gobel. Dipastikan, impor diperoleh dari Australia. Namun pihaknya belum mendapatkan jumlah pasti berapa ekor sapi yang boleh diimpor dan spesifikasi sapinya seperti apa.
"Kalau izin sudah lengkap dari Kementerian Pertanian dan Kementerian Perdagangan, maka deal pembelian sapi bisa dilakukan. Dalam waktu 2-3 minggu, sapi-sapi tersebut bisa sampai di Jakarta," imbuhnya.
Sementara itu, Menteri Perdagangan Rachmat Gobel menambahkan, dirinya optimistis para pengusaha penggemukan sapi (feed lotter) akan kembali melepas daging sapinya jika Bulog melakukan operasi pasar dan juga menyalurkan daging sapi impor ke masyarakat. Oleh sebab itu, pihaknya mengancam akan memidanakan para feed lotter yang tetap tidak mau melepas daging sapi miliknya ke pasar.
"Kami akan panggil para feed lotter kalau dia tidak salurkan sapinya, maka akan digunakan UU Perdagangan. Sehingga tidak sampai menganggu roda ekonomi nasional, apalagi dalam kondisi lesu ekonomi sekarang ini," tegasnya.
Diungkapkan, dalam UU Perdagangan disebutkan soal larangan melakukan penimbunan. Upaya tidak melepas sapi ke pasaran adalah salah satu upaya penimbunan. Apalagi, sudah ada upaya menghasut orang lain untuk melakukan tindakan serupa.
"Sebetulnya ini melanggar. sekarang sudah dipanggil satu per satu agar mereka mau melepaskan sapi-sapinya," tegas Gobel.
© Copyright 2024, All Rights Reserved