Konferensi Parlemen Asia Afrika (KPAA) yang digelar hari ini, Kamis (23/04), berhasil menyepakati dokumen deklarasi tentang perkuatan hubungan antar parlemen Asia-Afrika dan solidaritas untuk Palestina. Forum ini juga sepakat menjadikan DPR RI sebagai Sekretariat Asia Africa Parliamentary Group.
Acara penutupan digelar di Ruang Pustakaloka, Kompleks DPR, Jakarta, Kamis (23/04) malam. Sebelum ditutup, satu per satu delegasi menandatangani dokumen deklarasi.
Deklarasi tersebut mencakup beberapa pembahasan, di antaranya solidaritas demi kemerdekaan Palestina. Parlemen-parlemen dari negara Asia-Afrika juga sepakat untuk melawan terorisme dan radikalisme.
"Kita sepakat pembentukan Asia Africa Parliamentary Group yang diharapkan digelar setiap tahun di negara-negara yang disepakati. Serta disepakati Indonesia jadi sekretariat tuan rumah AAPG," ujar Ketua DPR Setya Novanto dalam pidato penutupannya.
Adapun beberapa poin dalam deklarasi itu adalah, menyepakati untuk memperkuat peran parlemen dalam kerangka kerjasama selatan-selatan dan promosi perdamaian dan kemakmuran dunia.
Peserta KPAA menyepakati untuk meneguhkan komitmen Dasasila Bandung dengan semangat solidaritas, persahabatan dan kerjasama sebagai prinsip pokok. Komitmen ini akan terus dirajut di antara pemerintah dan parlemen negara-negara Asia Afrika guna memecahkan masalah global yang menjadi keprihatinan bersama.
KPAA menegaskan menegaskan komitmen mendukung kemerdekaan Palestina dan kedaulatan wilayahnya sesuai ketetapan tahun 1967.
KPAA mengutuk keras seraya menuntut agar Israel agar membebaskan tahanan parlemen Palestina yang ditangkap secara semena-mena dan tanpa proses peradilan yang memadai.
KPAA menegaskan komitmen parlemen negara-negara Asia Afrika untuk terlibat sedini mungkin dalam agenda pembangunan global SDGs.
Sebagai upaya mewujudkan kerjasama Asia Afrika ke depan, KPAA mendukung ide pembentukan Asia Africa Parliamentary Group.
Dalam pidato penutupannya, Setya menyampaikan terima kasih atas kehadiran para delegasi dari berbagai negara. Dia berharap agar konferensi yang pertama kali diadakan di dunia ini dapat bermanfaat. "Isi deklarasi tidak terbatas untuk kemaslahatan rakyat kedua benua namun juga dunia," ujar dia.
Ada satu hal yang unik dalam penandatanganan ini. Bila negara-negara lain diwakili oleh pimpinan parlemen, Libya diwakili oleh presidennya, Mohammed Magariaf. Magariaf baru hadir saat acara penutupan.
© Copyright 2024, All Rights Reserved