Evakuasi dan pencarian korban longsor di Dusun Jemblung, Desa Sampang, Kecamatan Karangkobar, Banjarnegara, Jawa Tengah, resmi dihentikan pada Minggu (21/12) siang. Sebanyak 24 korban longsor yang diduga masih tertimbun, dinyatakan hilang.
Hingga proses evakuasi berakhir, sebanyak 95 korban telah berhasil ditemukan tim SAR.Isak tangis keluarga pun tak terbendung di saat Pemerintah Kabupaten Banjarnegara secara resmi melepas ratusan tim gabungan dari unsur Basarnas, TNI/Polri serta relawan di Dusun Ambal, Karangkobar.
Keputusan tersebut diambil Pemerintah Kabupaten Banjarnegara setelah berkoordinasi dengan keluarga warga. Wakil Bupati Banjarnegara mengatakan, pencarian korban dihentikan tepat pada pukul 12.00 WIB. Tim SAR gabungan telah berembuk dengan keluarga korban yang belum ditemukan tentang hal ini.
"Warga sudah mulai mengikhlaskan korban yang belum ditemukan dengan pengertian, jasad yang sudah lebih dari 7 hari, sudah rusak," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Desa Sampang, Purwanto mengatakan, pihak desa telah mengikhlaskan sejumlah warga yang hingga saat ini belum ditemukan. Ia mengatakan, seluruh tim gabungan dan relawan telah berusaha semaksimal mungkin menemukan korban hingga hari terakhir.
"Adik saya juga masih tertimbun longsor dan belum ditemukan. Tapi, kami sudah mengikhlaskan, karena tim sudah maksimal. Sedangkan medan yang sulit sehingga evakuasi tidak bisa dilanjutkan," ucapnya.
Tim SAR kesulitan mencari korban lantaran medan yang berat. Tanah di sana masih labil dan hujan terus mengguyur wilayah tersebut. Akibatnya, sebentar saja hujan, akan ada retakan di tanah perbukitan itu dan tim SAR harus menghentikan pencarian.
Banjarnegara merupakan salah satu daerah yang rawan longsor. Data Badan Nasional Penanggulangan Bencana menunjukkan ada 20 kecamatan yang rawan longsor di Banjarnegara.
© Copyright 2024, All Rights Reserved