Sebanyak 309 orang warga masyarakat di sekitar Gunung Agung, Karangasem Bali, mengungsi, akibat peningkatan aktivitas gunung tersebut. Mereka ditampung di tiga titik pengungsian.
“Masyarakat yang mengungsi berada di tiga titik pengungsian, yaitu di Dusun Tegeh, Desa Amerta Bhuana; Banjar Dinas Galih, Desa Jungutan dan Banjar Desa Untalan, Desa Jungutan di Kabupaten Karangasem," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho kepada pers di Jakarta, Jumat (29/06).
Terkait peningkatan aktivitas vulkanik Gunung Agung, radius sejauh 4 kilometer dari puncak kawah dinyatakan sebagai wilayah berbahaya dan harus dikosongkan. Masyarakat yang tinggal di lereng Gunung Agung telah mengungsi secara mandiri.
Hari ini, Gubernur Bali Made Mangku Pastika mendatangi Posko Pemantauan Gunung Agung di desa Rendang, Karangasem, Bali. Pastika datang pada Jumat pagi untuk mengetahui kondisi terbaru Gunung Agung.
Tiba di pos pantau ia langsung menuju ruang monitor untuk melihat langsung data yang dihimpun petugas vulkanologi. Dari penjelasan petugas PVMBG, Pastika menyampaikan bahwa letusan masih akan terus terjadi.
“Dari penjelasan petugas letusan-letusan seperti ini masih akan terjadi tapi cenderung turun kecuali ada hal-hal lain seperti gempa tektonik di sekitar gunung," kata Pastika di Pos Pantau Gunung Agung, Jumat (29/06).
Akibat erupsi gunung agung ini bandara internasional I Gusti Ngurah Rai Bali ditutup untuk penerbangan. “Sekarang yg menjadi persoalan adalah para calon penumpang yang tertahan di airport tidak jadi berangkat. Itu harus ada penanganan," ujar Made.
© Copyright 2024, All Rights Reserved