Anggota Komisi bidang luar negeri DPR, Ahmad Zainuddin, mendesak agar dilakukan pengusutan terhadap pemberian visa atlet bulutangkis Israel Misha Zilberman.
"Kabarnya ada pejabat kita yang mensponsori. Kemlu, Imigrasi ataukah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia. Ini harus diusut. Pemerintah telah melanggar semangat UUD dan KAA yang baru saja kita gelar," tegas Ahmad Zainuddin, Rabu (12/08).
Zilberman akhirnya memperoleh visa Indonesia beberapa jam jelang bertanding di Jakarta pada Selasa (11/08). Zilberman mendapatkan visa setelah menunggu di Singapura selama dua pekan.
"Ini preseden buruk. Bagaimana ini terjadi, warga Israel dapat visa, sementara Indonesia tidak ada hubungan diplomatik. Pemerintah harus menjelaskan ini," ujar Ahmad.
Menurut Ahmad, pengeluaran visa bagi atlet Israel itu sangat melukai hati rakyat Indonesia. Apalagi, keluarnya visa itu kabarnya tidak diketahui oleh Kementerian Luar Negeri.
Ahmad mensinyalir keluarnya visa itu karena ada tekanan politik Israel atau organisasi Yahudi internasional. Jika itu benar maka hal itu menunjukkan lemahnya pemerintah menjaga prinsip mendukung kemerdekaan dan menolak penjajahan seperti yang tertulis dalam Undang-Undang Dasar serta semangat Konferensi Asia Afrika (KAA).
Padahal, Presiden Soekarno pernah menolak peserta dari Israel ketika menggelar Asian Games tahun 1962 lalu.
Untuk itu Ahmad mendesak agar DPR segera meminta klarifikasi dari pemerintah terkait hal tersebut. Sebab pemberian visa bagi Zilberman menuai protes dari banyak pihak di dalam negeri.
Zilberman akhirnya mendapat visa untuk mengikuti kejuaraan bulu tangkis internasional di Jakarta. Kongres Yahudi internasional disebut menyambut baik keputusan Indonesia yang akhirnya mengeluarkan izin untuk Zilberman masuk ke Indonesia.
Imigrasi Indonesia memberikan ketentuan warga Israel yang ingin masuk ke Indonesia harus mendapatkan visa khusus di Bangkok atau Singapura setelah yang bersangkutan menerima surat berisi sponsor dari pejabat Indonesia.
Kendati sempat berlaga, namun Zilberman harus segera kembali ke Israel, karena gagal melaju ke babak selanjutnya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved