DPR menyesalkan berlarut-larutnya proses pembebasan warga negara Indonesia (WNI) yang disandera kelompok bersenjata di wilayah Papua Nugini. Hingga saat ini, upaya pembebasan yang dilakukan militer PNG belum membuahkan hasil.
Jika militer PNG tidak mampu segera membebaskan WNI yang disandera, pemerintah PNG diharapkan dapat memberikan izin kepada TNI untuk masuk ke wilayahnya membebaskan para sandera.
"Kalau nggak (bisa membebaskan) kami masuk ke situ. Ini permasalahan bilateral," kata Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah, di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (17/09).
Fahri mengatakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) belum mempunyai roadmap yang jelas dalam menangani gerakan separatis di Papua.
Adapun langkah Presiden Jokowi yang memberikan pengampunan dan mengabulkan tuntutan miliaran rupiah sebagai ganti rugi terhadap tahanan politik OPM juga dinilai tidak efektif. Buktinya, OPM tetap melakukan perlawanan.
Menurut Fahri, apa yang dilakukan Presiden Jokowi belum membuahkan hasil. Padahal, permasalahan di Papua butuh skema yang lebih dari sekadar operasi simbolik.
"Sadarilah ada yang belum selesai. Mari kita evaluasi. Presiden masih belum punya formulasi," kata Politisi PKS ini.
Untuk merangkul OPM, saran Fahri, Presiden Jokowi harus melakukan pendekatan yang lebih intens dan realistis, tidak sekadar kegiatan simbolis. "Saya pernah mengusulkan Presiden buka istana di Papua, agar bisa rutin mengunjungi. Presiden kan menggunakan pesawat sendiri, bisa langsung. Nggak perlu transit-transit. Peluk hati masyarakatnya," kata Fahri.
Fahri mengatakan, masyarakat Papua hanya sekitar 2,5 juta jiwa, tidak terlalu sulit untuk merangkulnya.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri, Retno Lestari Priansari Marsudi, mengatakan, hingga tengah malam tadi, upaya pembebasan dua WNI yang ditahan oleh kelompok bersenjata di Papua Nugini, masih belum berhasil.
"Pesan yang kami sampaikan pada Papua Nugini adalah kita siap melakukan kerja sama untuk mempercepat masalah pembebasan," kata Retno, di Istana Negara, Jakarta, Kamis (17/09).
Meski begitu, Papua Nugini masih berupaya untuk membantu melakukan upaya pembebasan itu. Kamis pagi ini, tim dari Papua Nugini kembali melakukan upaya pembebasan dua WNI itu.
Sementara itu, pasukan TNI yang sudah berada di perbatasan belum bisa merangsek masuk, karena belum diberikan izin oleh Papua Nugini.
© Copyright 2024, All Rights Reserved