Sejumlah orang yang tergabung dalam Koalisi Masyarakat Sipil Selamatkan Mahkamah Konstitusi (KMSSMK) menggelar demontrasi di depan Gedung MK, Jakarta, Kamis (01/02). Mereka menuntut Ketua MK Arief Hidayat untuk mundur dari jabatannya karena telah dua kali melanggar etika profesi.
“Kesekian kalinya kami di sini meneriakkan permintaan agar Pak Arief Hidayat mundur. Kami enggak tahu beliau mendengar atau tidak," kata pimpinan Madrasah AntiKorupsi Virgo Suyanto yang ikut dalam aksi tersebut.
Desakan serupa disampaikan oleh Ibong, salah satu pelapor dugaan pelanggaran kode etik Arief Hidayat.
“Yang Mulia Arief Hidayat sudah dua kali melanggar etika. Kami mendesak yang bersangkutan untuk mundur kalau bangsa kita mau dihormati. Jangan ketuanya melanggar etika, dibiarkan. Kami meminta kebesaran jiwanya, ikhlas untuk mundur. Jangan sampai dipaksa untuk mundur," ujar dia.
Para pendemo menggelar aksi teatrikal. Aksi teaterikal tersebut dimainkan dua orang yang berperan sebagai Arief Hidayat dan satu lainnya sebagai wasit. Peran Arief Hidayat dimainkan lelaki berpakaian toga hakim serta topeng bergambar wajah Arief.
Sementara peran wasit dimainkan seorang lelaki berpakaian kuning yang meniup pluit sambil membawa kartu berwarna merah dan kuning.
Dalam aksi tersebut tampak peran wasit meniup-niup peluit sambil mengangkat kartu kuning dua kali di depan peran Arief. Setelahnya, peran wasit kemudian mengangkat kartu merah di depan Arief.
Menurut peserta aksi lainnya, Lalola Easter dari Indonesia Corruption Watch, aksi tersebut adalah simbol desakan kepada Arief untuk mundur dari jabatannya.
“Teaterikal ini adalah simbol desakan kami kepada Pak Arief Hidayat yang sudah dua kali diberi sanksi oleh Dewan Etik, agar mundur dari jabatannya," kata Lola.
Beberapa orang perwakilan dari masyarakat turut menyampaikan orasinya antara lain Adel dari Kode Inisiatif, Agil dari Indonesia Legal Roundtable (ILR), Ibong dari Gerakan Anti Korupsi Lintas Perguruan Tinggi, serta Virgo Gohardi dari Madrasah Anti Korupsi.
Aksi itu juga diikuti oleh Indonesia Corruption Watch, Tangerang Public Transparancy Watch (TRUTH Tangerang).
© Copyright 2024, All Rights Reserved