Penjualan daging sapi beku diserbu warga yang berkunjung ke Car Free Day di kawasan Jalan MH. Thamrin, Jakarta, Minggu (21/02). Penjualan daging sapi murah ini digelar Kementerian Pertanian (Kementan) bersama PT Berdikari (Persero). Daging dijual dengan harga Rp85.000 per kilogram (kg). Agar tepat sasaran, warga hanya diperbolehkan membeli maksimal 2 kg.
"Kegiatan ini menunjukan bahwa rantai pasok kita harus dibenahi. Karena selama ini harga daging dipasaran sudah mencapai Rp130.000 per kg. Jadi dari kegiatan OP ini manfaatnya adalah harga di tingkat petani naik Rp5.000/kg tapi di tingkat konsumen turun Rp30.000/kg," kata Menteri Pertanian Amran Sulaiman kepada politikindonesia.com di sela-sela kegiatan OP.
Dijelaskan, murahnya harga daging sapi tersebut bukan hanya membantu konsumen, dengan menekan harga daging. Namun juga membantu peternak. Karena dengan harga itu peternak di daerah juga mendapatkan harga bagus tanpa melalui tengkulak.
"Dengan OP ini sudah membuktikan kalau Berdikari mampu memutus dua rantai sekaligus. Yaitu rantai pembelian sapi hidup ke peternak dan rantai distribusi ke masyarakat. Selain menjual langsung ke konsumen akhir (rumah tangga, warung tegal, UKM), Berdikari juga memproses sendiri sapi potongnya di Rumah Potong di daerah Cibitung," paparnya.
Amran berharap, Berdikari akan tetap berkomitmen untuk melanjutkan program ini dan memperluas area operasi penjualannya ke tempat yang strategis untuk mempengaruhi opini masyarakat. Karena daging sapi yang dijual adalah daging sapi lokal dari NTT dan NTB.
"Dengan adanya OP daging sapi ini kami tidak bisa langsung menjamin harga daging di pasaran juga ikut turun. Semua itu butuh proses, karena persoalan ini tidak bisa diselesaikan dalam sehari. Kami harus melakukan penurunan harga sesuai dengan aturan yang ada. Namun, kami yakin semuanya akan berubah sesuai dengan mekanisme yang ada," tutur Amran.
Sementara itu, Direktur Utama Berdikari Librato El Arief menambahkan murahnya harga daging sapi karana pihaknya sudah memangkas rantai distribusi. Selain itu, pihaknya juga membeli sapi hidup langsung dari para peternak di Kupang dan Bima. Kemudian, mengangkutnya ke Jawa, dengan kapal ternak milik Pelni.
"Kapal yang dirancang khusus oleh Presiden Jokowi ini sebagai sarana tol laut yang mengangkut ternak secara rutin dari Nusa Tenggara ke Jawa. Kami membeli sapi langsung dari peternak dengan harga lebih murah. Hitungan kasarnya, kami menyiapkan anggaran Rp5 - Rp6 milyar untuk 500 ekor sapi. Angka itu sudah termasuk ongkos angkut sampai Jakarta," ujarnya.
Menurutnya, pihaknya melakukan pemotongan di Rumah Pemotongan Hewan (RPH) milik sendiri di daerah Cibitung. Setelah itu, pihaknya menjual produknya langsung ke masyarakat tanpa lewat perantara. Sedangkan, untuk OP kali ini, pihaknya menurunkan 2 truk kecil daging sapi beku yang dilengkapi dengan mesin pendingin agar daging itu tetap segar.
"Setelah dipotong dan dibersihkan, tadi malam, dagingnya langsung kami masukan ke dalam mesin pendingin agar lebih segar. Sebanyak 4 ton daging sapi beku kami siapkan untuk OP kali ini. Daging yang dijual sudah dalam bentuk kemasan 500 gram dan 1 kg," ungkapnya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved