PT Bank Mandiri (Persero) Tbk menargetkan hingga akhir tahun 2016 ini kredit ekspor bisa mencapai Rp70 triliun. Pembiayaan ekspor bank berkode saham BMRI ini lebih banyak menggunakan skema pembiayaan trade finance, baik dalam bentuk LC maupun open account.
Corporate Secretary Bank Mandiri Rohan Hafas mengatakan, sampai kuartal I-2016, transaksi trade finance Bank Mandiri tumbuh 144 persen menjadi Rp22,11 triliun. Sebagai gambaran, pada kuartal I-2015, transaksi trade finance bank berlogo pita emas ini tercatat sebesar Rp9,04 triliun.
“Untuk mencapai target itu, kami akan terus berinovasi di bidang solusi perdagangan, baik dari sisi pembiayaan langsung, penjaminan serta solusi supply chain financing,” kata Rohan, Jumat, (27/5).
Menurut Rohan, Bank Mandiri juga akan memanfaatkan jaringan bank koresponden yang kami miliki untuk memudahkan nasabah dalam bertransaksi internasional.
Berdasarkan data OJK, pada tiga bulan pertama 2016, realisasi penyalurankredit ekspor sebesar Rp90,5 triliun. Nilai ini naik 25,63 persen dibandingkan kuartal I-2015. Kualitas kredit ekspor juga mengalami perbaikan.
Tercatat NPL kredit ekspor pada Maret 2016 adalah 2,12 persen atau turun 118,73 bps secara yoy. Penurunan NPL pada kuartal 1 2016 ini berbanding terbalik dengan kenaikan kredit bermasalah pada kuartal 1 2015 lalu sebesar 103,57 persen yoy atau 3,31 persen.
© Copyright 2024, All Rights Reserved