Hari ini, Rabu (11/04) Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI menjadwalkan untuk melakukan rapat dengar pendapat dengan perwakilan Facebook. Rapat tersebut untuk mengklarifikasi kebocoran data 1 juta pengguna facebook di Indonesia.
Wakil Ketua Komisi I DPR Satya Widya Yudha mengatakan, salah satu hal yang akan diketahui DPR adalah tentang kemungkinan data pengguna yang bocor tersebut dimanfaatkan dalam Pemilu di Indonesia seperti yang diduga terjadi di Amerika Serikat.
Cara serupa juga diduga digunakan untuk mengarahkan opini penduduk Inggris terkait rekonsiliasi Brexit, dimana akhirnya Inggris keluar dari keanggotaan Uni Eropa.
“Kita tanya Cambridge Analytica punya kontrak tidak dengan survei atau pemilu yang ada di Indonesia misalkan," ujar Satya, Selasa (10/04).
Kekhawatiran Komisi I DPR tak lepas dari tudingan bahwa perusahaan analisis data Cambridge Analytica mengakses secara ilegal 87 juta data pengguna Facebook yang kemudian dipakai untuk kampanye Donald Trump pada Pilpres AS 2016 lalu. Dalam RDPU Panja Pengamanan Data Pribadi dengan sejumlah pakar kebijakan data, kemarin, anggota Panja banyak menyoroti potensi penyelewengan data terhadap Pemilu.
Kendati begitu, Satya menyebut pertemuan dengan Facebook ini masih sebagai upaya klarifikasi. Jika ternyata nanti tak ditemukan penyalahgunaan data bocor tersebut, pihaknya akan meminta agar data itu dilindungi.
“Makanya kita lihat bagaimana misuse atau tidak data yang dimiliki oleh Facebook menyangkut orang-orang Indonesia."
Dari 87 juta pengguna Facebook yang datanya bocor, ada lebih dari satu juta akun dari Indonesia. Facebook sendiri tengah menyelidiki penyalahgunaan data oleh Cambridge Analytica tersebut. Mereka berjanji segera mengumumkan hasil penyelidikan itu termasuk ke pemerintah Indonesia.
© Copyright 2024, All Rights Reserved