Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD ogah menanggapi isu pencalonan dirinya menjadi Presiden periode 2014-2019. Isu tersebut dianggap berbahaya bagi dirinya, seorang Hakim Konstitusi. Mahfud tidak mau terpeleset membuat vonis karena ingin populer, bukan karena benar dan adil.
Isu pencapresan Mahfud kembali mencuat setelah Partai Kemakmuran Bangsa Nusantara (PKBN) yang didirikan oleh Yenny Wahid, putri Almarhum Abdurrahman Wahid, menyatakan akan mengusung Mahfud menjadi capres 2014 mendatang.
“Saya ini hakim, kalau saya mengatakan sesuatu itu sangat berbahaya kan. Bahayanya adalah saya akan bisa membuat vonis bahwa saya ingin populer, bukan karena benar dan adil,” ujar Mahfud di Jakarta, Senin (22/08).
Mahfud mengaku, banyak pihak yang memang mendukung dirinya untuk maju sebagai Presiden pada pemilihan umum 2014. “Saya katakan, saya tidak maulah untuk bicara hal itu. Namun, bahwa itu aspirasi Bapak dan Saudara-saudara yang dikembangkan, silakan saja,"
Beberapa pihak, sambung Mahfud, mengatakan dirinya akan kehilangan momentum jika tak mencalonkan diri pada Pemilu mendatang. “Ya kalau sudah tidak ada, ya sudah untuk apa. Orang saya sendiri tidak tertarik seperti itu. Yang buat tidak tertarik itu karena persoalan bangsa kita ini sangat berat sehingga tidak sembarang orang bisa ke situ. Apalagi saya yang hanya banyak berkiprah dalam bidang hukum saja, di luar itu, seperti soal ekonomi, keamanan, hubungan luar negeri, mana tahu saya hal seperti itu," ujar pria kelahiran Sampang, Madura itu.
Mahfud menilai isu pencalonan dirinya sebagai Presiden merupakan salah satu aspirasi yang tidak boleh dihalangi oleh siapa pun, termasuk dirinya sendiri. Itu dikarenakan pencalonan tersebut menjadi salah satu cara agar demokrasi di Indonesia dapat tumbuh dengan sehat.
“Kalau Anda lebih banyak mengikuti dunia maya atau media massa, baik cetak dan elektronik lainnya, aspirasi seperti itu kan banyak, tidak hanya saya saja kan. Maka dari itu saya kira itu dibiarkan saja sebagai aspirasi, biar kita ini mencari bersama-sama alternatif-alternatif itu. Tetapi suatu saat saya akan berbicara dan menanggapi hal ini. Kapan itu? Ya itu ketika saya sudah selesai di MK," pungkas Mahfud.
© Copyright 2024, All Rights Reserved