Massa mengatasnamakan Aliansi Pemuda Sumatera Utara-Maluku Utara (AP Sumut) melakukan aksi unjuk rasa di depan Gedung Merah Putih KPK, Jalan Kuningan Persada Kav 4, Setiabudi, Jakarta Selatan, Jumat (17/1/2025).
Mereka mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menangkap putri dan menantu Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) terkait kasus "Blok Medan".
Koordinator Aksi dari Maluku Utara, Wulan Rygyar Nainggolan, mengatakan, dalam persidangan kasus dugaan suap terkait izin usaha pertambangan (IUP) di Maluku Utara (Malut) dengan terdakwa Abdul Ghani Kasuba selaku mantan Gubernur Malut, terungkap adanya kepemilikan IUP dengan istilah "Blok Medan".
Blok Medan disebut-sebut milik Bobby Nasution selaku menantu Jokowi, dan Kahiyang Ayu selaku putri Jokowi.
"Dalam fakta persidangan disebutkan berulang-ulang kali, dilakukan demonstrasi dan dilaporkan ke KPK, tapi apa yang dilakukan KPK sampai saat ini? KPK takut dan tidak berani memanggil dan menangkap Bobby Nasution dan anak Presiden ke-7 Jokowi, Kahiyang Ayu," kata Wulan dalam orasinya di atas mobil komando.
Aliansi Pemuda Sumut mencurigai ada kongkalikong yang terjadi di KPK. Sehingga tidak berani mengusut dugaan korupsi yang melibatkan keluarga Jokowi.
"KPK melakukan pembiaran terhadap Bobby Nasution dan Kahiyang dan juga Samuel Nababan yang juga terlibat izin usaha pertambangan di Maluku Utara," kata Wulan.
Padahal, kata Wulan, dalam fakta persidangan dengan jelas disebutkan Blok Medan adalah milik Bobby Nasution menantu Jokowi.
Koordinator Aksi dari Sumatera Utara (Sumut), Puji Mangondro, mengatakan, dalam aksi unjuk rasa kali ini, pihaknya membawa topeng bergambar wajah 3 orang, yakni Bobby Nasution, Kahiyang Ayu, dan Samuel Nababan yang merupakan orang dekat Bobby Nasution.
"Kami meminta kepada KPK, ini kami tunjukkan, inilah orang yang harus segera ditangkap oleh KPK. Jika tidak segera ditangkap, kami pastikan akan bawa massa lebih banyak datang ke tempat ini," pungkas Puji. []
© Copyright 2025, All Rights Reserved