Relawan pendukung Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), jengkel dan mengkritik intensitas durasi pemeriksaan yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terhadap Ahok, dalam sejumlah dugaan kasus suap dan korupsi.
"Kami kritik kuantitas dan durasi pemeriksaan terhadap Ahok oleh KPK, yang berpotensi mengganggu pelayanan Ahok kepada warga DKI Jakarta," kata Sekretaris Jenderal Basuki Tjahaja Purnama Mania (Batman), Sulaiman Haikal, Rabu (11/05).
Menurut Haikal, Ahok harus meladeni berkali-berkali pemeriksaan sebagai saksi dengan durasi waktu di atas lima jam dalam setiap pemeriksaannya di KPK. "Ironisnya, pemeriksaan KPK itu sering merupakan kasus yang tidak ada kaitannya secara langsung dengan Ahok," kata Haikal.
Haikal menyebut contoh kasus yang merupakan temuan, atau tangkap tangan terhadap anggota DPRD DKI Jakarta. Untuk setiap kasusnya, Ahok harus lagi dan lagi, berkali-kali diperiksa sebagai saksi dengan waktu yang lama.
"Dalam interaksi pemerintahan domestik yang belum sepenuhnya bebas korupsi, berpotensi memunculkan banyak kasus. Nah, dapat dibayangkan berapa banyak waktu Ahok tersita, jika harus meladeni pemeriksaan terkait setiap kasus yang menerpa mitra kerjanya, khusus DPRD DKI Jakarta," kata Haikal.
Haikal berharap, profesionalitas KPK jangan sampai berbenturan dengan ekspektasi tinggi warga akan kehadiran Ahok dalam menjamin terlaksananya pelayanan terbaik bagi warga Jakarta.
© Copyright 2024, All Rights Reserved