Adhyaksa Dault mengatakan, dirinya akan membatalkan niatnya untuk maju dalam pemilihan Gubernur DKI Jakarta, jika Walikota Bandung Ridwan Kamil memutuskan untuk ikut berkompetisi dalam pilgub tersebut.
Hal itu diungkapkan Adhyaksa usai menghadiri acara yang digagas Partai Hanura di Tenis Indoor, Jakarta, Minggu (28/02). Sebelumnya, Adhyaksa telah bertemu dengan Ridwan Kamil Hotel Gran Melia Kuningan, Jakarta. Kebetulan Kang Emil sedang di Jakarta untuk mengisi seminar berjudul "Soul of Bandung" di Gedung Smesco. Pertemuan 4 mata itu digelar atas inisiatif Adhyaksa.
"Dia katakan saya belum putuskan sekarang, besok saya putuskan pagi. Ok kang, kalau akang maju dan elektabilitasnya tinggi, saya siap di belakang akang. Kalau Kang Emil nggak maju, saya harus tetap maju," ujar Adhyaksa.
Adhyaksa menambahkan, jika Emil maju dalam pilgub DKI, dirinya sudah merasa terwakili. Pasalnya, visi dan misi Emil dinilainya sama dengan apa yang dia usung. "Saya merasa terwakili. Kalau dia maju dan elektabilitasnya tinggi, ngapain saya maju. Sudah ada perwakilan," ujarnya.
Adhyaksa memuji gaya kepemimpinan Ridwan Kamil di Bandung yang santun, tapi berhasil dan meraih banyak penghargaan. "Terwakili perasaaan saya. Dia santun, tegas, dan berhasil di Bandung," kata mantan Menpora itu.
Adhyaksa juga mengungkapkan kekecewaannya terhadap Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Ia menilai, Ahok tidak dapat memegang komitmen. "Kenapa saya tidak dukung Ahok? karena dia tidak komitmen," imbuhnya.
Adhyaksa masih menyimpan kekecewaan terkait obrolan tertutupnya dengan Ahok soal Pigub DKI pada tahun lalu.
"Saya pernah kecewa dengan Bapak Gubernur (Ahok) ketika saya bertemu empat mata dengan dia, saya menyatakan bahwa ini jangan keluar kemana-mana, tapi kemudian dia bilang pada wartawan seakan-akan saya enggak bisa mendukung dia karena dia Kristen," kata Adhyaksa.
"Itu saya jadi di-bully habis-habisan," tambah dia.
Menurut Adhyaksa, hal tersebut sudah menunjukan bahwa Ahok tidak bisa berkomitmen dan tidak bisa menjaga amanah seseorang. Dia pun semakin mantap untuk tidak menjadi pendukung Ahok dalam Pilkada DKI 2017.
"Seorang pemimpin itu harus berkomitmen. Kalau dia sudah komitmen kepada saya di ruangan itu dan janji tidak bilang siapapun, tapi tiba-tiba dia sampaikan kepada orang, gimana mau saya pegang komitmennya?" kata Adhyaksa.
© Copyright 2024, All Rights Reserved