Hujan deras telah menyebabkan banjir bandang di Kabupaten Buleleng, Bali pada Minggu (24/01) sore. Dalam bencana ini, puluhan rumah warga rusak, bahkan, 12 rumah rata dengan tanah.
Kepada pers, Senin (25/01), Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho, banjir terjadi pada Minggu (24/1) sekitar pukul 16.00 WITA di 2 desa yakni Desa Musi dan Desa Penyabangan, Kecamatan Gerokgak, Buleleng.
"Banjir terjadi dengan cepat meluncur membawa material bayu, kayu gelondongan, dan air bercampur lumpur. Tinggi banjir mencapai 1,2 meter," ujar Sutopo.
Ia menjelaskan, di Desa Musi, sebanyak ada 56 rumah warga rusak. Rinciannya adalah 36 rumah terdampak dan 8 rumah rata dengan tanah. Sementara di Desa Penyabangan, ada 13 rumah rata dengan tanah dan 36 rumah lain mengalami kerusakan.
"Tiga bangunan fasilitas umum mengalami kerusakan. Banjir bendang juga menghanyutkan sepeda motor, ternak dan merusak kebun masyarakat," tandas Sutopo.
Ia menjelaskan, BPBD Buleleng, BPBD Provinsi Bali, TNI, Polri, SKPD, relawan dan masyarakat tengah melakukan penanganan darurat. “Saat ini banjir telah surut. Perlu alat berat guna membersihkan material dan lumpur.”
Beruntung tak ada korban jiwa akibat peristiwa ini. Meski begitu, sebanyak 36 kepala keluarga terpaksa mengungsi. "Posisi kedua desa tersebut berada di bawah lereng perbukitan. Diindikasikan bahwa sebelumnya terbentuk bendungan alami di perbukitan akibat longsor dan saluran tertutup oleh kayu-kayu pohon," jelas Sutopo.
Bendungan alam itu, tidak mampu menampung aliran air hujan hingga akhirnya jebol dan menerjang permukiman warga. Sutopo pun meminta agar masyarakat yang tinggal di bawah perbukitan untuk selalu waspada.
© Copyright 2024, All Rights Reserved