Pemerintah Kabupaten Tolikara, Papua, menjamin pelaksanaan ibadah Salat Idul Adha di Tolikara yang digelar pada 24 September mendatang berjalan aman. Hal tersebut merupakan hasil pertemuan antara Pemkab Tolikara yang diwakili Sekda Tolikara, Dance Y Flaissy dan Kapolres Tolikaran AKBP Musa Korwa, dengan umat muslim di kantor Koramil Tolikara, kemarin, Jumat (11/09).
Dalam pertemuan tersebut Sekda Tolikara menegaskan, Pemkab Tolikara bersama Polres Tolikara telah bertemu dengan berbagai pihak. Terutama warga nasrani di Tolikara dan sekitarnya, guna memberikan pemahaman tentang pentingnya kerukunan beragama secara persuasif, karena Indonesia adalah negara Pancasila.
"Soal berbagai isu yang berkembang di masyarakat bahwa pada saat Salat Idul Adha nanti akan ada pelarangan dari warga Nasrani. Itu sama sekali tidak benar," kata Dance, Jumat (11/09).
Kapolres Tolikara AKBP Musa Korwa menjamin pada saat Salat Idul Adha nanti tidak akan ada pelarangan Pemerintah Tolikara dan Polres Tolikara akan menjadi jaminannya. "Umat Muslim saya harap tetap berada di Karubaga dan mengikuti Salat Idul Adha di Karubaga," kata Musa.
Sementara, Pendeta Lazarus Wandik Gereja Injil di Indonesia (GIDI) menegaskan umat Nasrani dan Muslim di Tolikara hidup rukun berdampingan.
Menurut dia, isu-isu yang berkembang di masyarakat bahwa akan ada pelarangan pelaksanaan Salat Idul Adha itu tidak benar. Untuk itu umat muslim diminta tidak menanggapinya secara serius.
"Kami umat nasrani gereja GIDI Toliara siap mendukung pelaksanaan Salat Idul Adha di Tolikara," kata Lazarus.
Lazarus menduga, beredarnya isu pelarangan Salat Idul Adha dilakukan oleh oknum-oknum yang sengaja mengacaukan situasi di Tolikara. "Kami pihak gereja GIDI Tolikara umat muslim dapat melaksanakan solat idul adha dengan baik di Karubaga," kata Lazarus.
Sedangkan, pemuka agama Islam di Tolikara, Ustaz Harun Hamzah, menyambut baik sikap pemuka-pemuka agama Nasrani tersebut. Harunpercaya pada saat Salat Idul Adha mendatang akan berjalan lancar dan aman. Terlebih pada saat Idul Adha nanti akan dihadiri Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Menurut Harun, selama dirinya berada di Tolikara mendampingi para pengungsi pasca peristiwa 17 juli 2015 lalu, kondisi dan situasi Tolikara pada umumnya aman. "Kerukunan umat beragama disini bisa berjalan sangat aman tanpa adanya gesekan atau lainnya," kata pungkas Harun.
© Copyright 2024, All Rights Reserved