Pengacara warga Luar Batang, Yusril Ihza Mahendra meminta Pemprov DKI Jakarta menahan diri dan tidak memaksakan kehendak untuk menggusur permukiman warga Luar Batang, Penjaringan, Jakarta Utara. Tindakan itu sangat dibutuhkan untuk mendinginkan suasana di Luar Batang agar tidak mengarah kepada hal-hal yang tidak diinginkan.
“Pasca kegagalan dialog dengan Sekda DKI Saefullah di Kantor Camat Penjaringan tadi malam. Usai dialog, Saefullah memaksakan diri datang ke Luar Batang dan mau menyerahkan bantuan uang Rp1miliar, walau sudah dinasihatkan kedatangannya akan ditolak warga," terang Yusril kepda pers, Selasa (03/05).
Yusril menambahkan, kedatangan Saefullah akhirnya menimbulkan insiden pemukulan terhadap seorang anggota Satpol PP yang mengawal Saefullah.
Diterangkan Yusril, dalam dialog dengan warga di Kecamatan Penjaringan, Saefullah telah menegaskan bahwa Pemprov DKI akan meneruskan rencana penertiban permukiman dan membangun plaza dan tempat parkir yang luas di Luar Batang. Namun penjelasan Saefullah itu tegas ditolak perwakilan warga.
“Warga hanya menginginkan perbaikan dan penataan lingkungan, bukan mengusir mereka dari kampung yang terkait dengan sejarah penyebaran Islam dan sudah ada sejak lebih dari 300 tahun silam," ujar Yusril.
"Sementara subuh dini hari tadi terjadi kebakaran salah satu rumah warga di Luar Batang, namun berhasil dipadamkan masyarakat secara gotong-royong mengingat sempitnya jalan sehingga damkar tidak dapat masuk untuk memadamkan api," lanjutnya.
Lebih jauh Yusril mengatakan, atas semua kejadian tersebut, dirinya mengajak warga Luar Batang untuk sabar menahan diri dan memohon perlindungan kepada Allah. Dia berharap persoalan yang dihadapi warga bisa diselesaikan dengan damai sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.
“Secara pribadi saya mengajak warga agar bermunajat kepada Allah Swt memohon supaya Allah Swt melunakkan hati Gubernur DKI Pak Ahok agar beliau berbuat adil dan manusiawi terhadap warga Luar Batang," tandas Yusril.
© Copyright 2024, All Rights Reserved