Wartawan koran harian Luwuk Post (Manado Pos Grup-JPNN) Asnawi menderita luka robek hingga berdarah akibat dianiaya seorang oknum anggota TNI dari Kodim 1308 Luwuk Banggai, Sabtu (14/05).
Korban dianiaya di sebuah pusat perbelanjaan, Shopping Mall Cafe, di wilayah Luwuk Sulawesi Tengah, saat sedang bersama dua rekannya sesama wartawan. Asnawi dan pihak Luwuk Post langsung melaporkan kasus penganiayaan ini ke Mapolres Banggai dan Kodim 1308 Luwuk Banggai.
"Saya tidak bisa melawan karena langsung ikut dikeroyok oleh keluarga pelaku yang lain. Waktu itu pelaku datang menggunakan jaket loreng dan topi bertuliskan Kodim 1308 Luwuk Banggai," kata Asnawi, Sabtu malam (14/05).
Menurut Asnawi, sebelum penganiayaan terjadi dia sempat ditelepon oleh anggota TNI yang mengaku sebagai Pasi Intel Kodim 1308 Luwuk Banggai dan meminta untuk bertemu.
Korban pun menyebutkan lokasinya. Tanpa diduga, saat bertemu, anggota TNI berpangkat kopral dua itu langsung mencengkeram baju dan langsung memukul membabi buta.
Aksi pengeroyokan berhenti setelah korban tergeletak di tanah dan dalam kondisi tidak berdaya. Pelaku dan sejumlah pria yang diduga keluarganya, langsung meninggalkan lokasi. Sementara rekan-rekan korban langsung membawa korban ke rumah sakit setempat untuk mendapat perawatan.
Komandan Kodim 1308 Luwuk Banggai Letkol Inf Sapto Irianto mengatakan, aksi pengeroyokan itu hanyalah salah paham belaka. “Kejadian ini hanya salah paham, karena sebab akibat terhadap pemberitaan yang dianggap kurang baik di media saudara Asnawi tentang orang tuanya,” kata Irianto.
Beberapa waktu lalu, koran harian tempat Asnawi bekerja memuat berita berjudul Lansia Tewas di Atas Perut. Lansia yang ditemukan tewas saat bercinta dengan Penjaja Seks Komersil (PSK) itu ternyata adalah orang tua dari anggota TNI dari Kodim 1308 Luwuk Banggai.
“Atas kejadian pemukulan, Saudara Salim (pelaku) anggota Kodim saat ini sudah ditahan dan sedang dilaksanakan proses BAP untuk diambil keterangan,” kata Irianto.
Menurut Asnawi, berita yang ditulisnya tersebut telah sesuai dengan kaidah jurnalistik. Bahkan, korban dalam pemberitaan itu sudah diinisial serta sejumlah saksi, termasuk PSK juga ikut dia wawancarai.
"Kami di redaksi tidak tahu kalau korban yang diberitakan itu anaknya TNI. Saya baru tahu waktu ketemu sebelum pengeroyokan karena pelaku mengaku kalau dia anak korban yang saya beritakan," kata Asnawi.
© Copyright 2024, All Rights Reserved