Sistem Ujian Nasional (UN) yang sekarang diterapkan pemerintah masih banyak diperdebatkan oleh publik. Sikap pro dan kotra dikalangan masyarakat itu, menunjukkan bahwa sistem UN saat ini belum sepenuhnya sempurna, dan perlu pengkajian lebih mendalam. Wakil Presiden Jusuf Kalla pun menyetujui jika sistem UN dikaji ulang.
"Hari ini kita dapat gambaran {concern} beliau (JK-red). Beliau setuju sistem UN dikaji lebih lanjut untuk memperbaiki mutu pendidikan," ujar pemerhati pendidikan Emil Salim.
Pernyataan itu dilontarkan Emil Salim usai menemui JK di Istana Wapres, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Jumat (22/6).
Walau pertemuan yang berlangsung hampir 1,5 jam tersebut tidak membicarakan mengenai substansi dari sistem UN, namun Wapres juga setuju bahwa dalam sistem kelulusan siswa, harus mencerminkan totalitas anak didik.
"Harus dilihat dari seluruh aspek, baik kognitif, psikomotorik, maupun afektif," kata Emil.
Sementara pengamat pendidikan Arief Rahman Hakim mengatakan, JK juga setuju dengan hal-hal yang dianggap belum sempurna dalam praktik-praktik yang tidak begitu diinginkan oleh masyarakat dalam UN, akan dibahas kembali.
Pertemuan tersebut juga sudah diketahui Mendiknas Bambang Sudibyo. "Mendiknas sudah tahu tentang pertemuan ini. Kita ingin memberi masukan untuk perbaikan UN," tandas Arief.
© Copyright 2024, All Rights Reserved