Urban Poor Consortium (UPC) menggalang petisi di dunia maya yang berisi penolakan terhadap Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. UPC menilai Ahok adalah Gubernur yang suka menggusur rakyat miskin.
Petisi tersebut beralamat di http://tolakahok.urbanpoor.or.id. Koordinator UPC Gugun Muhammad mengatakan, petisi ini digagas sejak 2 hari lalu. Dalam petisi itu, UPC mengajak netizen untuk berpartisipasi dengan mengupload foto bertulisan Saya Tolak Ahok calon Gubenur tukang gusur” dan mengupluadnya ke situs tersebut.
"Ini sebenarnya lebih kepada wadah mengekspresikan keinginan warga. Banyak dari warga mungkin enggak sempat ikut aksi. Dengan teknologi, mereka masih bisa menyuarakan aspirasi," ujar Gugun kepada pers, Jumat (26/08).
Disitus tersebut, tampak puluhan foto warga yang memegang kertas bertuliskan Saya tolak Ahok Gubernur tukang gusur dalam laman petisi tersebut.
Gugun mengatakan, mereka yang menolak Ahok dan bergerak bersama UPC ini berasal dari 30 perkampungan di Jakarta, perkumpulan tukang becak, dan pedagang dari berbagai wilayah.
UPC sendiri sempat menggelar aksi di Kantor DPP PDIP pada Kamis (26/08) lalu. Mereka meminta agar PDIP untuk tidak mengusung Ahok pada Pilkada 2017 mendatang.
“Mereka ini banyak yang jadi korban penggusuran, yang khawatir akan penggusuran. Kami tidak anti-Ahok, apalagi pribadinya, tapi kami menentang keras kebijakannya," ujar Gugun.
Kebijakan itu antara lain soal penggusuran dan relokasi yang dinilai bukan sebagai jawaban atas permasalahan permukiman di Jakarta. Kebijakan Ahok lainnya yang dikritik mereka adalah proyek reklamasi yang dianggap memperlebar jurang kesenjangan antara si kaya dan si miskin.
“Kami juga berharap ada pemimpin alternatif yang peduli rakyat miskin, yang tidak menggusur. Tapi kalau masalah mendukung salah satu calon sampai saat ini kan belum ada," ujarnya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved