Kedutaan Besar Turki di Indonesia mengeluarkan rilis media terkait sekolah-sekolah yang dianggap berkaitan dengan organisasi ulama Fethullah Gulen. Mereka berharap pemerintah Indonesia melakukan penutupan atas sekolah tersebut. sama seperti yang sudah dilakukan negara lain.
Dalam siaran pers yang diterbitkan Rabu (28/07), Kedubes Turki menyebut situasi di Turki setelah upaya kudeta semakin membaik. Namun saat ini sedang diberlakukan situasi darurat dari tanggal 21 Juli lalu. Kondisi ini diklaim tak akan mengganggu hak-hak mendasar dan kebebasan warga. Sebaliknya, pemerintah Turki melakukan sejumlah upaya untuk melindungi hak dan kebebasan warga.
Selain itu, pemerintah Turki saat ini sedang melakukan upaya-upaya yang perlu untuk menghukum sebagian orang yang terlibat kudeta. Mereka menuding Fethullah Gulen sebagai aktor intelektual kudeta tersebut. Pemerintah Turki juga menyoroti pengaruh Gulen di sejumlah negara, termasuk di Indonesia. Salah satu yang dipersoalkan adalah sekolah-sekolah yang dipayungi oleh PASÄ°AD.
Kedutaan merilis nama-nama sekolah tersebut yakni, Pribadi Bilingual Boarding School, Depok, Pribadi Bilingual Boarding School, Bandung; Kharisma Bangsa Bilingual Boarding School, Tangerang Selatan; Semesta Bilingual Boarding School, Semarang; Kesatuan Bangsa Bilingual Boarding School, Jogjakarta; Sragen Bilingual Boarding School, Sragen; Fatih Boys School, Aceh; Fatih Girls School, Aceh; dan Banua Bilingual Boarding School, Kalimantan Selatan.
Selain itu, pemerintah Turki juga mengklaim mendapat informasi dari Menteri Agama di Indonesia, terkait aktivitas gulen di Universitas Islam Negeri (UIN) di Ciputat, Jaksel, dan meminta kegiatannya ditutup.
Kedubes Turki menyebut, negara-negara lain sudah menutup aktivitas yang berhubungan dengan Fethullah Gulen Terrorist Organisation (FETO). Contohnya, Yordania, Azerbaijan, Somalia dan Niger. Kedutaan Turki berharap Indonesia melakukan hal yang sama.
“Sebagai partner strategis, kami berharap dan mengandalkan dukungan dari Indonesia dalam perang melawan FETO sebagai organisasi teroris,” sebut pernyataan tersebut.
Belum ada tanggapan resmi dari pemerintah Indonesia terkait hal ini. Pemerintah Turki memang gencar membersihkan segala sesuatu yang berkaitan Gulen. Guardian melaporkan, Presiden Recep Tayyip Erdogan mengeluarkan keputusan untuk menutup 1.043 sekolah, 1.229 yayasan, 35 institusi medis, 19 perkumpulan dan 15 universitas. Aset-aset mereka dibekukan.
© Copyright 2024, All Rights Reserved