Lebih 2.500 sopir mikrolet atau angkutan kota dan 450 taksi mogok beroperasi dengan berunjuk rasa di depan gedung Balai Kota Malang, Jawa Timur, pada Senin (20/02). Mereka menuntut pemkot melarang beropaerasinya angkutan berbasis online di Malang.
Dalam aksinya, para sopir memarkir kendaraannya di seputaran balaikota, Stasiun Besar Malang dan beberapa titik lain.
"Kami datang kesini, hanya ingin transportasi online dihapus. Karena sungguh membuat kami kehilangan pendapatan," kata Solikin, salah seorang sopir.
Para sopir mengeluhkan transportasi online bisa beroperasi tanpa uji KIR, izin trayek, retribusi dan izin usaha. Mereka bebas beroperasi tanpa memikirkan armada angkutan lain. "Kami harus bayar retribusi, trayek, belum setoran," keluhnya.
Aksi mogok ribuan sopir mikrolet dan taksi ini menyebabkan ribuan calon penumpang angkutan umum di Malang telantar. Siswa sekolah, penumpang umum, dan wisatawan kesulitan mendapatkan jasa angkutan umum. Mereka kemudian diangkut kendaraan polisi untuk menuju ke tempat tujuannya.
Sementara Wali Kota Malang, Moch Anton, mengaku tidak bisa berbuat banyak dengan melarang kendaraan berbasis online beroperasi. "Kita tidak bisa melakukan larangan, sedangkan Kementrian Perhubungan saja juga belum mengeluarkan aturan soal aturan angkutan online," ujarnya.
Wali Kota menjelaskan, sesuai Undang-Undang tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, mikrolet dan taksi adalah angkutan resmi yang dibolehkan beroperasi. Pemerintah Kota Malang akan melihat perizinan Gojek, dan menunggu usulan resmi dari Organda tentang keberadaan angkutan berbasis online. "Kalau tuntutan menutup Gojek, kita (Pemerintah Kota Malang) tidak bisa. Saran saya, mau tidak mau harus bersaing," kata Wali Kota.
Protes keberadaan angkutan berbasis aplikasi ini telah beberapa kali menyebabkan konflik horisontal antara sopir mikrolet dengan pengemudi Gojek dan semacamnya.
Koordinator sopir angkutan kota trayek Arjosari-Landungsari, Muchid, menyebut, bentrok antara sopir mikrolet dan pengemudi Gojek memuncak pada Minggu, 19 Februari 2017. Saat itu puluhan pengemudi Gojek mengeroyok sopir dan merusak sebuah mikrolet yang sedang beroperasi.
© Copyright 2024, All Rights Reserved