Sekjen PDIP Tjahjo Kumolo yang juga Ketua Tim Pemenangan Joko Widodo-Jusuf Kalla akhirnya mengakui kesalahannya dan berjanji akan segera meminta maaf kepada keluarga Ketua Umum Nahdlatul Ulama Said Aqil Siradj. Hal tersebut terkait pernyataannya yang mengklaim istri Said Aqil, Nurhayati, menawarkan diri menjadi tim sukses Jokowi-JK.

“Atas nama tim, saya meminta maaf," ujar Tjahjo, seperti dikutip media, Jumat (23/05) malam.

Tjahjo akhirnya mengklarifikasi, nama Nurhayati masuk dalam tim pemenangan Jokowi-JK bukan karena menawarkan diri, tapi karena diusulkan oleh fungsionaris Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dalam rapat gabungan parpol pengusung dan Tjahjo kemudian menerimanya.

“Saya kira PKB sudah konfirmasi kepada Beliau (Nurhayati) dan saya memang tidak konfirmasi ulang karena usulan nama-nama tim sukses kan usulan semua partai, jadi kami tidak berhak konfirmasi ulang," ujarnya.

Agar permasalahan ini tak berlanjut panjang, Tjahjo mengatakan, akan segera meminta maaf kepada Nurhayati dan keluarga Said Aqil, melalui surat yang dilayangkan Sabtu (24/05) ini. “Kalau dianggap salah, saya mohon maaf. Surat resmi permohonan maaf akan saya sampaikan kepada Beliau besok (hari ini,red),” katanya.

Sebelumnya diberitakan, dalam daftar tim pemenangan Jokowi-JK di Pilpres 2014, nama Nurhayati masuk dalam tim pengarah. Koordinator pengarah tim pemenangan itu adalah Ketua Bidang Kehormatan DPP PDI-P Sidharto Danusubroto yang saat ini menjabat Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat.

Tjahjo mengatakan, nama Nurhayati ada dalam daftar tim pemenangan karena yang bersangkutan menawarkan diri. "Atas keinginan sendiri. Dia (Nurhayati) yang menawarkan, masa enggak kita terima," ucap Tjahjo, Jumat sore.

Pernyataan itu membuat Nurhayati tersinggung. Ia mengaku tak pernah berkomunikasi dengan Tjahjo. Punya nomor telpon pun tidak, dan tak pernah menawarkan dirinya menjadi timses Jokowi-JK. Melalui juru bicara keluarga Said Aqil, M Nabil Haroen, meminta Tjahjo meralat pernyataannya kepada media itu atau mereka akan menempuh jalur hukum.