Curah hujan yang meningkat di Provinsi Jambi selama 2 pekan belakangan menyebabkan Sungai Batanghari mulai meluap. Luapan air sungai itu tidak hanya terjadi di daerah hulu sungai, Kabupaten Merangin, tetapi juga di Kota Jambi.
Kepada pers, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Jambi Ridwan mengatakan, pihaknya hingga Selasa (25/11) sudah menerapkan siaga banjir. Posko siaga banjir dibangun di tepi Sungai Batanghari, yakni di Pasar Tradisional Angso Duo, Kecamatan Pasar, Kota Jambi. Petugas siaga 24 jam dan setiap hari dijaga 12 orang.
Ridwan mengatakan, untuk mengantisipasi bencana banjir di Kota Jambi, pihak BPBD Kota Jambi bekerja sama dengan Badan Search and Rescue Nasional (Basarnas) Jambi sudah menyiapkan 8 unit tenda pengungsi, 2 unit mobil evakuasi, 2 unit perahu karet dan berbagai peralatan lainnya.
“Peralatan penanggulangan banjir yang masih kurang di Kota Jambi antara lain, mobil tangki air bersih dan dapur umum. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) akan mengirimkan mobil tangki air dan dapur umum untuk Kota Jambi pada Sabtu (29/11),” katanya.
Pada Selasa pagi ini, ketinggian permukaan air Sungai Batanghari di Kota Jambi telah mencapai 12,35 meter. Tinggi air sungai naik sekitar 2,35 meter dibandingkan kondisi awal November lalu.
Meningkatnya luapan Sungai Batanghari menyebabkan beberapa permukiman warga mulai tergenang seperti di Kelurahan Legok dan beberapa kelurahan di Seberang Kota Jambi. Akan tetapi air sungai belum sampai masuk ke rumah warga yang sebagian besar berbentuk rumah panggung, sehingga warga belum ada yang mengungsi.
Akan tetapi, meningkatnya tinggi muka air sungai tersebut membuat sejumah warga terpaksa menggunakan sampan kecil untuk ke luar rumah akibat pekarangan rumah tergenang banjir setinggi setengah meter.
© Copyright 2024, All Rights Reserved