Harga minyak global pada hari ini Kamis (14/07), turun akibat kekhawatiran melimpahnya pasokan minyak mentah dan minyak Amerika Serikat (AS) dan dunia. Kekhawatiran ini muncul setelah AS melaporkan penuruan stok minyak mentah yang lebih kecil dari perkiraan. Padahal ketersediaan produk minyak mereka menumpuk.
Bursa berjangka komoditi dunia New York Mercantile Exchange mematok harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) pada pengiriman Agustus nanti sebesar US$44,75 per barel atau turun harga senilai US$2,05.
Pada penutupan patokan global, Rabu (13/07), minyak mentah Brent North Sea di London, morosot harganya sebesar US$2,21 menjadi US$46,26 per barel.
“Data departemen energi AS (DoE) meredam pasar secara keseluruhan. Pasokan masih tampak tinggi. Secara keseluruhan, orang masih berpikir permintaan tidak begitu besar," kata Carl Larry dari Frost & Sullivan.
Perkiraan OPEC bahwa kelebihan pasokan minyak global akan berkurang pada tahun ini dan tahun depan sempat memicu lonjakan kontrak hampir mencapai 5 persen. Kurangnya pasokan itu dipicu penurunan produksi minyak oleh produsen non-OPEC.
Ternyata, data stok Amerika Serikat yang dirilis Kamis ini kembali memukul keras pasar pada Kamis pagi. Meskipun persediaan minyak mentah komersial turun 2,5 juta barel sampai awal pekan bulan Juli.
Survei Bloomberg News menemukan para analis memperkirakan penurunan persediaan mencapai 3 juta barel. Tapi persediaan minyak masih berada pada tingkat tertinggi secara historis.
Sementara, persediaan produk secara tak terduga meningkat, termasuk bensin dan sulingan atau destilasi seperti bahan bakar diesel. Meski persediaan produk meningkat, produksi minyak mentah, yang telah terus jatuh dalam beberapa bulan terakhir, juga meningkat 50 ribu barel per hari pada pekan lalu. Namun, penarikan minyak mentah tak cukup berdampak besar pada sentimen pasar, kata Larry. Sentimen bearish.
© Copyright 2024, All Rights Reserved