Polaris Ltd, mengumumkan bahwa pada Selasa (31/03), SoftBank Grup telah mengakusisi saham perusahaan asosiasinya yakni PT Trikomsel Oke Tbk. (Trikomsel).
Polaris adalah perusahaan yang didirikan di Singapura dengan bisnis yang aktif dalam bidang distribusi dan ritel dari perangkat smart mobile dan elektronik untuk gaya hidup (lifestyle electronic). Perusahaan ini dikendalikan oleh Sugiono Wiyono selaku Presiden Direktur Trikomsel,
Rilis yang diterima politikindonesia.com, menyebutkan, berdasarkan laporan pemegang saham yang diberikan kepada Trikomsel, akuisisi saham telah dilakukan pada tanggal 27 Maret 2015 dan SoftBank Grup memiliki kepemilikan dengan total keseluruhan 19,9 persen dari total saham yang dikeluarkan Trikomsel.
Kepemilikan ini tidak mengakibatkan perubahan pemegang saham pengendali dari Trikomsel, yakni tetap pada Sugiono Wiyono, Presiden Direktur Trikomsel.
Pemegang saham terbesar Trikomsel tetap dimiliki oleh Polaris Ltd. yang memiliki sebesar 44,88 persen dari total saham yang dikeluarkan Trikomsel, dan Polaris Ltd. merupakan perusahaan yang dikendalikan dan mayoritas sahamnya dimiliki oleh Sugiono Wiyono. “Kami atas nama manajemen Trikomsel menyambut baik SoftBank menjadi pemegang saham Trikomsel,” ujar Sugiono.
Ia mengatakan, akuisisi ini merupakan momentum yang baik bagi Trikomsel untuk lebih mengembangkan usahanya karena pihaknya percaya dengan pengalaman, jaringan, sumber daya dan teknologi yang dimiliki SoftBank sebagai perusahaan global internet dan telekomunikasi akan memberikan manfaat yang besar dan sinergi yang baik bagi Trikomsel maupun grup regional, terutama di Asia Tenggara.
Sugiono menambahkan, Indonesia merupakan pasar yang luas dengan 280 juta pengguna telepon selular . Diprediksikan akan menjadi basis konsumen terbesar ketiga di dunia di mana pengguna smartphone dalam negeri diperkirakan akan tumbuh dari sekitar 61,2 juta ditahun 2014 menjadi 103,6 juta pada tahun 20171.
Selain itu, saat ini di Indonesia penetrasi 4G masih rendah sekitar 5 persen dari smartphone yang diimpor dibandingkan dengan Singapura, yang telah mencapai sekitar 50 sampai 70 persen per Februari 2015.
Hal yang mendasari baiknya permintaan adalah demografi usia muda di Indonesia di mana hampir 30 persen berusia di bawah usia 15 tahun dan dengan usia rata-rata saat ini berusia 28 tahun.
“Hal ini merupakan potensi pertumbuhan yang baik, mengingat bahwa mereka cenderung lebih cerdas teknologi dan tertarik pada fitur smartphone yang menawarkan kenyamanan dan konektivitas yang baik,” ujar dia.
© Copyright 2024, All Rights Reserved