Kementerian Pekerjaan Umum dan perumahan Rakyat (PUPR) menargetkan pembangunan pengendalian banjir berupa sodetan Kali Ciliwung beroperasi pada awal 2017 mendatang.
Menteri Pekerjaan Umum dan perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, pembangunan sodetan Kali Ciliwung ini merupakan bagian dari upaya mengatasi banjir di Ibu Kota Jakarta. Sebagian air dari Kali Ciliwung dialirkan ke Kanal Banjir Timur (KBT) melalui sodetan yang menghubungkan kedua kawasan tersebut.
"Berkat kerja keras konsorsium Wijaya Karya (Wika) selama 8 bulan, sodetan yang terbangun sudah sampai 600 meter. Ini tepat di tengah-tengah antara Ciliwung dan KBT," kata Basuki Hadimuljono di lokasi proyek, Senin (12/10).
Menurut Basuki, pekerjaan sodetan dilakukan sejak 19 Desember 2013. Kini pekerjaan tersebut telah mencapai 54,37 persen dengan panjang sodetan mencapai 564 meter, yaitu Line 1 dan Line 2, dari 1,27 kilometer yang direncanakan.
Hingga hari ini, senin (12/10), Line 2 sudah tembus pengeborannya dari outlet di Kebon Nanas Kelurahan Cipinang Besar Selatan, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur, ke titik temu atau arriving shaft di Jalan Otista III, Kelurahan Cipinang Cempedak, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur.
Sementara Line 1 sudah lebih dulu tembus ke arriving shaft di Jalan Otista III, pada bulan Juni 2015. Sodetan ditopang oleh dua pipa besar yang masing-masing berdiameter dalam 3,5 meter dan diameter luar 4,05 meter.
Secara keseluruhan, pekerjaan sodetan Kali Ciliwung rampung pada Desember 2016. Rencananya akan mulai beroperasi pada 2017. Dengan demikian, pekerjaan yang dibiayai Anggaran Pendapatan Belanja Negara senilai Rp492 miliar tersebut dapat mengalirkan sebagian volume air 60 meter kubik per detik dari Kali Ciliwung.
© Copyright 2024, All Rights Reserved