Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Ahmad Syafii Maarif (Buya Syafii) datang ke Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (29/06) siang. Dikabarkan kedatangan Buya Syafii terkait perombakan kabinet (reshuffle), dan isu pemberantasan korupsi. Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Buya Syafii bertemu sekitar 45 menit.
Seusai pertemuan, Syafii mengatakan, reshuffle merupakan suatu keharusan. Dia menyarankan Jokowi merekrut menteri yang betul-betul profesional dan mau berbakti pada negara meski latar belakangnya dari partai politik atau non partai politik.
"Tadi saya sampaikan pada Presiden, carilah pembantu yang punya pandangan jauh ke depan," kata Buya Syafii.
Menurut Syafii, mengenai isu pemberantasan korupsi, Presiden Jokowi tegas menolak rencana merevisi Undang-Undang Nomor 30/2002 tentang Komisi Pemberantasan Korupsi (UU KPK).
Isu lain yang dibahas oleh Jokowi saat menerima Buya Syafii adalah mengenai pembangunan di Provinsi Papua. Pembangunan Papua menjadi isu penting karena dana besar yang telah dialirkan ke daerah tersebut tidak membawa dampak signifikan.
"Papua ini kan juga dana yang diturunkan pemerintah pusat sudah Rp35 triliun, tapi itu tidak menetes sampai ke bawah. Elite di sana itu bukan untuk rakyat, ini jadi persoalan," kata Buya Syafii.
© Copyright 2024, All Rights Reserved