Bupati Biak Numfor Yesaya Sombuk ditegur Ketua Majelis Hakim Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Artha Theresia. Teguran ini terkait dengan kebiasaan Yesaya yang mengaku rutin bermain golf. Padahal banyak warganya miskin.
"Sudahlah berhenti main golf. Gaji cuma Rp6 juta, mau main golf, kontrakdisi. Olahraga bisa macam-macam," kata Theresia dalam persidangan dengan agenda pemeriksaan Yesaya sebagai terdakwa di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Senin (22/09).
Dalam persidangan ini Yesaya didakwa menerima suap dari pengusaha Teddy Renyut terkait dengan proyek pembangunan tanggul laut di Biak Numfor. Saat diperiksa sebagai terdakwa, Yesaya mengaku rutin bermain golf. Terkadang, dia pergi ke Papua karena di Biak tidak ada lapangan golf.
Yesaya bahkan pernah ke Jakarta hanya untuk bermain golf. "Saya ini atlet golf dari Papua," kata Yesaya.
Yesaya mengaku pernah menerima pemberian hadiah berupa tongkat golf dari beberapa pejabat di Papua. Namun Yesaya juga menyadari bahwa warga Biak tergolong miskin.
Terkait kasus suap yang menjeratnya, Yesaya mengaku tahu kalau perbuatannya yang meminta uang kepada pengusaha Teddy Renyut dilarang undang-undang. Yesaya mengaku menyesal telah menerima uang dari Teddy.
Kasus dugaan suap yang melibatkan Yesaya dan Teddy ini berawal dari operasi tangkap tangan KPK pada 16 Juni lalu. Keduanya tertangkap tangan dengan barang bukti 100.000 dollar Singapura.
Teddy diduga memberikan uang ini kepada Yesaya agar PT Papua Indah Perkasa yang dipimpinnya bisa mendapatkan proyek pembangunan tanggul laut di Biak. Padahal pada saat itu, proyek ini masih diusulkan dalam APBN-P 2014 pada Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal.
© Copyright 2024, All Rights Reserved