Semak dan savana yang berada dibatas vegetasi Gunung Slamet, di Jawa Tengah dilaporkan terbakar. Semak tersebut terbakar akibat adanya lontaran lava pijar dari puncak Gunung Slamet. Wilayah Tegal dan Brebes, merupakan daerah paling rawan terdampak letusan lava pijar ini.
Lontaran lava pijar strombolian di kawah Gunung Slamet diperkirakan masih terus terjadi. Lava pijar yang meluncur sejauh 2 kilometer masih mengarah ke arah barat daya atau wilayah Tegal dan Brebes. “Bukaan ini selalu mengarah ke barat daya. Terutama di wilayah pemukiman yang berada di sekitar tempat wisata Guci," kata Kepala Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Hendrasto, kepada pers, Kamis (11/09).
Meski begitu, kata Hendrasto, belum ada rekomendasi penutupan tempat wisata Guci, karena lokasi wisata air panas itu berada pada radius 6,5 kilometer. Sedangkan, jarak aman yang direkomendasikan masih berada di 4 kilometer.
Perhatian bagi masyarakat di kaki gunung di wilayah bukaan Gunung Slamet adalah bila terjadi hujan lebat di puncak gunung. "Tentu bahan meterial akan mengalir ke wilayah itu," ujarnya.
Sementara itu, pengamat Gunung Slamet di Pos Gambuhan, Sukedi mengemukakan, letusan Gunung Slamet membawa material vulkanik yang membakar semak-semak di 4 titik batas vegetasi gunung. “Ada 3 titik di Pemalang dan 1 titik di Purbalingga," ujar dia.
Sukedi mengatakan, lava pijar terlontar hingga 1.500 meter dari bibir kawah. Semak yang terbakar terlihat mengelilingi kawah. "Karena sudah kering jadi mudah terbakar," katanya.
Ditambahkan, dentuman disertai lontaran lava terjadi sekitar pukul 13.04 WIB. Dentuman bahkan terdengar hingga radius 20 kilometer.
© Copyright 2024, All Rights Reserved