Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Pertanian sebenarnya memiliki peran utama dalam mewujudkan sumber daya yang berkompetan dan berkarakter. Salah satunya dengan memberikan apresiasi dalam bentuk penghargaan kepada para pelaku pembangunan pertanian yang telah bersedikasi meningkatkan komoditas pangan.
"Seperti tahun sebelumnya, pemberian penghargaan ini merupakan bentuk apreasiasi kami kepada penyuluh. Selain piagam, penghargaan juga diberikan dalam bentuk hadiah tabungan. Pemberian penghargaan ini sudah kami lakukan sejak tahun 2006," kata Menteri Pertanian, Amran Sulaiman kepada politikindonesia.com usai penyerahan penghargaan kepada teladan dan berprestasi di bidang pertanian tingkat nasional tahun 2016 di kantor Kementan, Jakarta, Selasa (16/08).
Menurutnya, untuk tahun 2016 ini, pihaknya memberikan penghargaan kepada para pelaku yang dinilai telah berprestasi dan berupaya keras serta berkontribusi dalam peningkatan produksi pangan khususnya padi, jagung, kedelai (Pajale) dalam rangka mewujudkan swasembada berkelanjutan tahun 2017.
"Penghargaan tersebut diberikan kepada 34 penyuluh pertanian teladan, 34 petani berprestasi, 34 Gapoktan, 34 BP3K Balai Penyuluhan Kecamatan, 6 pemenang lomba karya ilmiah penyuluh pertanian, 9 pengelola P4S, 3 sekolah pertanian pembangunan dan dosen STPP, serta 6 pemenang penulisan pengembangan karya ilmiah bagi guru SMK pertanian pembangunan dan dosen STPP," paparnya.
Dijelaskan, penilaian bagi para teladan tersebut dilalukan melalui proses penilaian yang objektif, transparan dapat dipertanggungjawabkan. Karena penetapan pemenang penghargaan dikukuhkan dengan surat keputusan Menteri Pertanian. Para tim penilaian melakukan seleksi dan verifikasi dengan terjun langsung ke lapangan.
"Jadi penilaiannya juga tidak main-main. Oleh karena itu pembinaan bagi para pelaku utama ini dilakukan secara terus menerus dan konprehensif. Untuk petani yang berprestasi agar mereka terus dibina dab bagi gapoktan didorong untuk membentuk kelembagaan ekonomo petani yang bisa dilanjutkan menjadi badan usaha dalam bentuk koperasi," ungkapnya.
Pada kesempatan itu, Amran juga meminta kepada 6 sekolah pembangunan pertanian yang ada agar 80 persen lulusannya bisa masuk perguruan tinggi andalan se-Indonesia. Karena sekolah itu merupakan sekolah pemerintah yang anggarannya dibiayai dari pemerintah.
"Kami pun meminta kepada guru dan dosen untuk mengajari soal-soal kepada muridnya tentang pertanian mulai dari Indonesia merdeka sampai majunya pertanian saat ini. Sehingga mereka bisa menjadi lulusan terbaik dan unggul di Asia Tenggara bahkan Asia untuk sekolah pertanian," imbuhnya.
Saat ini, lanjutnya. sistem pendidikan sekolah pertanian, adalah 70 persen praktek dan 30 persen teori. Oleh sebab itu, pihaknya meminta agar siswa sekolah pertanian bisa membuat traktor dan mesin pertanian yang canggih, seperti yang diciptakan Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian melalui Balai Pengembangan Mekanisasi Pertanian yang membuat mesin olah tanah, tanam, dan panen yang canggih.
"Para guru dan dosen harus mampu mengajari mereka untuk bisa melakukan perbuatan nakal yang positif. Sehingga mereka mampu membongkar pasang traktor. Tujuannya, siswa nantinya bisa mengerti cara membuat traktor. Beri siswa banyak baca buku, kalau bisa 24 jam berada dan tidur di bengkel mesin pertanian," tegasnya.
Sementara itu, Kepala BPSDM Pertanian, Pending Dadih Permana, menambahkan, penilaian untuk penerima penghargaan telah melalui proses penilaian yang obyektif, transparan, berjenjang dan dapat dipertanggungjawabkan. Sebab, pemberian penghargaan tersebut sebagai apresiasi yang diberikan pemerintah kepada semua kategori yang telah memberikan teladan dan berprestasi serta kontribusi dalam meningkatkan produksi pangan.
"Penghargaan yang sudah didapat, diharapkan akan menjadi motivasi dan terus dapat meningkatkan kinerja para pelaku bidang pertanian dalam mewujudkan sasaran pembangunan pertanian nasional," ucapnya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved