Sidang Majelis Kehormatan DPP Partai Gerindra untuk memutuskan nasib anggota DPRD DKI Jakarta Mohamad Sanusi batal digelar. Pasalnya, sebelum sidang, perwakilan keluarga Sanusi menyampaikan surat pernyataan Sanusi mengundurkan diri dari keanggotaan Partai Gerindra.
Kabar mundurnya Sanusi disampaikan anggota Majelis Kehormatan Gerindra, Permadi di kantor DPP Gerindra, Jakarta, Senin (04/04). “Kami rapat (sidang) untuk membahas pelanggaran-pelanggaran etik yang terjadi satu bulan lalu. Kami tidak membicarakan khusus, tetapi tiba-tiba keluarganya menyampaikan surat kepada kami, pagi tadi. Surat itu tertanggal 2 April 2016 dan disampaikan tadi pagi," ujar Permadi.
Surat pengunduran diri Sanusi itu ditujukan kepada Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Gerindra serta Ketua Umum DPP Gerindra Prabowo Subianto. Surat itu diterima Majelis Kehormatan dan langsung dipelajari.
“Isinya sejak dibaca surat ini, saya Mohamad Sanusi, menyatakan pengunduran diri dari Partai Gerindra jadi termasuk dari DPRD dan partai,” ujar Permadi.
Permadi menambahkan, Sanusi dalam suratnya tidak menulis secara jelas alasan dirinya mundur. Menurut Permadi, surat tersebut berlaku sejak diketahui dan dibaca DPP Gerindra. Nantinya, surat tersebut akan disampaikan Mahkamah Kehormatan partai kepada Prabowo.
“Nah, karena ada surat pengunduran itu, kami tidak berhak membicarakan. Kami tidak menerima atau menolak, karena itu kewenangan Bapak Ketua Umum Prabowo Subianto. Ini segera kami sampaikan (Kepada Prabowo, red)," sebut eks anggota DPR itu.
Anggota Majelis Kehormatan lain, Habiburokhman mengatakan, karena Sanusi sudah mengundurkan diri maka otomatis Ketua Komisi D DPRD DKI tersebut dinyatakan sudah bukan kader Gerindra lagi.
Habib mengapresiasi sikap Sanusi yang memilih mundur. “Dia bukan lagi kader Gerindra, Kalau orang sudah mundur mau bagaimana? Mundur ya kita Alhamdulillah," kata Habib.
Ditambahkannya, bila Sanusi tak mundur maka mesti paham konsekuensi yang akan ditanggungnya. Pengganti Sanusi nantinya disesuaikan dalam urutan di bawah Sanusi yang meraih suara terbanyak “Saya lupa namanya. Yang jelas dia nomor urut setelah Sanusi. Peraih suara kedua terbanyak," tandas Habib.
© Copyright 2024, All Rights Reserved