Angkatan Bersenjata Rusia memodernisasi sistem pertahanan antimisil mereka di sekitar Moskow. Seorang narasumber dari industri pertahanan Rusia, dalam kerangka kerja program tersebut, Pasukan Kedirgantaraan Rusia telah melakukan uji coba misil baru untuk sistem Nudol A-235 Nudol pada 21 Juni lalu.
Sistem ini ditempatkan dalam divisi ke-9 sistem pertahanan antimisil Rusia yang bemarkas di permukiman Sofrino-1 (50 km di sebelah utara Moskow). Terdapat stasiun radar Don-2N di dekat markas tersebut, yang bentuknya menyerupai piramida suku Maya. Stasiun ini bertugas mendeteksi misil balistik antarbenua milik musuh yang menyasar sistem antimisil A-235 Nudol.
“Modernisasi sistem pertahanan antimisil dari A-135 menjadi A-235 untuk melindungi Moskow telah berlangsung sejak tahun 2000-an. Saat ini, sistem tersebut telah dilengkapi dengan misil baru,” kata narasumber tadi.
Menurut pakar militer TASS Viktor Litovkin, sistem pertahanan antimisil di dekat Moskow, yang mampu menyerang objek dari jarak dekat, merupakan salah satu program Rusia yang paling rahasia.
Pada akhir tahun 2015 lalu, hanya seorang kru film dari stasiun televisi milik pemerintah, Zvezda TV, yang bekerja sama dengan Kementerian Pertahanan Rusia, yang boleh menyaksikan uji coba misil baru tersebut.
Litovkin menyebutkan bahwa berdasarkan Traktat Misil Antibalistik yang ditandatangani AS dan Uni Soviet pada 1972, kedua pihak sepakat hanya akan menempatkan maksimal dua sistem pertahanan antimisil: satu di dekat ibu kota negara mereka, dan satu lagi dekat lokasi peluncuran misil balistik antarbenua.
Namun, dua tahun kemudian Moskow dan Washington sepakat untuk memilih dan menggunakan satu sistem saja. Dengan demikian, Uni Soviet menempatkan sistem milik mereka di dekat Moskow untuk melindungi negara tersebut dari misil balistik nuklir antarbenua sementara AS menempatkan sistem pertahanan mereka di Markas Grand Forks, North Dakota.
Litovkin menjelaskan bahwa sistem A-135 awalnya dilengkapi oleh misil 53T6, yang menurut klasifikasi NATO dijuluki GAZELLEs. “Sistem misil ini mampu mencegat misil balisitik musuh yang bergerak dengan kecepatan tujuh kilometer per detik dan dari ketinggian lima kilometer,” jelas Litovkin.
© Copyright 2024, All Rights Reserved