Para menteri dari jajaran Partai Golkar mendapat penilaian miring. Juru Bicara Partai Demokrat Ruhut Sitompul mengatakan, menteri-menteri dari Partai Golkar di Kabinet Indonesia bersatu II kinerjanya lamban.
Jadi, kalau Presiden Bambang Yudhoyono melakukan reshuffle kabinet, Partai Demokrat (PD) siap mendukung penuh evaluasi pemerintahan tersebut. Pasalnya, PD menilai kinerja sejumlah menteri, utamanya dari Golkar, terlalu lamban.
"Beberapa menteri termasuk dari Golkar itu lamban. Ibarat Pak SBY lari 180 km/jam, menteri ini cuma di 80 km/jam. Mereka harus lebih fokus kalau tidak mau kena evaluasi," ujar Ruhut Sitompul, Senin (18/10).
Saat ditanya menteri yang mana saja yang dinilai lemban oleh Partai Demokrat, Ruhut Sitompul menyebutkan ketiga nama menteri dari Partai Golkar. Yakni Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Menko Kesra) Agung Laksono, Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad, dan Menteri Perindustrian MS Hidayat.
Ruhut menuding Menko Kesra Agung Laksono lamban dalam mengurus bantuan untuk korban bencana banjir bandang di Wasior, Papua Barat. Agung kurang memiliki respon dalam bertindak, dan baru bergerak setelah diperintahkan SBY. "Padahal seharusnya dia itu kerja cepat dan langsung ke sana."
Untuk kinerja Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad, juga dinilai jauh dari memuaskan. Fadel dianggapnya tidak tegas dalam mengurus konflik di perbatasan perairan dengan negara tetangga, Malaysia.
Sedangkan sorotan Ruhut kepada kinerja Menteri Perindustrian M.S. Hidayat, karena MS Hidayat tidak berbuat apa-apa selama satu tahun di pemerintahan. Industri di Indonesia belum banyak perubahan dalam satu tahun ini.
"Mana ada kemajuannya, seharusnya dalam satu tahun sudah ada pertumbuhan modal. Dia harusnya bisa meyakinkan investor agar tidak lari," tukas Ruhut.
Bahkan Ruhut kecewa karena Golkar malah sibuk mengkritisi menteri dari parpol lain, sedangkan kinerja menteri dari Golkar tidak pernah disadarinya. Seharusnya Golkar serius mendukung pemerintahan dan bukan mencari jalan agar aman dari reshuffle kabinet.
"Tolonglah nggak usah paranoid, dukung saja Pemerintahan SBY sampai 2014," tegas Ruhut.
© Copyright 2024, All Rights Reserved