Relawan Jokowi-Ahok Social Media Volunteer (Jasmev) tidak menghentikan gerakan mereka hanya sampai Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2012 lalu. Relawan ini juga akan bergerak mendukung Ahok terkait pencalonannya pada Pilkada DKI 2017.
"Sekarang Ahok (bakal calon petahana Basuki Tjahaja Purnama) nyagub pada Pilkada 2017, ya nyambung (dukungan) sampai hari ini. Kami dukung dua pemimpin anomali," kata Koordinator Jasmev Kartika Djoemadi yang akrab disapa Deedee itu, di Jakarta, Selasa malam (24/05).
Selain itu, Jasmev mengaku telah mendukung Jokowi hingga Pemilihan Presiden 2014 lalu. Deedee pun menceritakan awal terbentuknya relawan yang bekerja di media sosial tersebut.
Dedee mengatakan, pada Pilkada 2012, ada lima pasangan calon gubernur dan wakil gubernur yang bertarung. Pasangan Jokowi-Ahok merupakan pasangan underdog atau yang tidak dipertimbangkan.
Relawan pendukung pasangan Jokowi-Ahok tak berharap banyak pada Pilkada putaran pertama.
"Ternyata mereka unggul dari petahana Foke-Nara dan maju pada putaran kedua. Masuk Pilkada putaran kedua, kebetulan ada partai dakwah yang senang banget menyebar isu SARA," kata Deedee.
Saat itu, banyak informasi bersifat rasis yang menyerang Ahok sebagai calon wakil gubernur.
Tak hanya itu, Jokowi yang mencalonkan sebagai gubernur pun tak lepas dari serangan isu SARA. Kemudian Jokowi minta dibuatkan sebuah wadah untuk berkoordinasi dengan para relawan.
Relawan ini yang kemudian bertugas menyuplai konten-konten positif serta fakta di media sosial. "Memang Pak Jokowi minta relawan media sosial dibuatkan wadah untuk berkumpul dan saling berkoordinasi. Konten is the king, kami suplai kontennya dan mengelolanya dengan baik. Saya sukarela sebarkan konten positif tentang Jokowi Ahok," kata Deedee.
© Copyright 2024, All Rights Reserved