Partai Gerindra, Demokrat, PKS dan PAN bereaksi keras menanggapi pernyataan politisi Nasdem Viktor Laiskodat yang menyebut empat partai itu sebagai pendukung kelompok intoleran yang ingin mendirikan khilafah. Selain tuntutan minta maaf, mereka berancang-ancang membawa kasus ini ke ranah hukum.
Anggota Fraksi Partai Gerindra DPR, Aryo Hashim Djojohadikusumo menegaskan, pihaknya telah melakukan pengecekan atas pernyataan Viktor Laiskodat tersebut. “Saya sudah konfirmasi lagi bahwa kejadian ini di Kupang dan ketua Gerindra DPC Kupang ada di lokasi dan pernyataan itu benar dilontarkan oleh yang bersangkutan," ujar Aryo di Gedung DPR, Jakarta, Jumat (04/08).
Aryo menegaskan, Gerindra akan menempuh langkah hukum. “Fraksi Gerindra akan melakukan tindakan hukum dan melaporkan ke Mahkamah Kehormatan Dewan,” imbuhnya.
Aryo sangat menyayangkan tudingan semacam itu dilontarkan politisi NasDem itu. “Ini sangat kami sayangkan,masa karena hanya kita berbeda pendapat ada tuduhan seperti itu. Saya pribadi akan tanyakan juga ke teman-teman di NasDem untuk memastikan kejadian ini tidak terulang lagi," kata Aryo.
"Kita ingin menjaga hubungan baik jangan sampai karena ada satu anggota yang terlalu semangat sehingga keluar pernyataan yang mengadu domba kita," sambung dia.
Sementara Ketua Dewan Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid, Jumat (04/08) menolak keras pernyataan Vicktor tersebut. “Kita sangat menolak keras, yang disampaikan yang bersangkutan itu bukan hanya fitnah tapi pencemaran nama baik, adu domba, ujaran kebencian, provokasi," kata dia.
Sedangkan Wakil Sekretaris Jenderal PAN Saleh Partaonan Daulay mengatakan, pernyataan seperti itu tidak semestinya disampaikan Victor. Pernyataannya itu mengusik kenyamanan para kader dan simpatisan partai-partai di seluruh Indonesia.
“Dengan teknologi sosmed yang ada saat ini, video dan pernyataan itu sangat cepat menyebar. Dari dapil saya saja, sudah banyak yang mempertanyakan. Ada banyak aktivis partai dan simpatisan yang resah," ujar Saleh, Jumat (04/08).
Saleh menganggap, Victor kurang memahami makna dan konsepsi bernegara dalam sistem khilafah. Sebab jika dipahami secara utuh dan benar, pernyataan itu tidak mungkin dialamatkan kepada keempat partai tersebut, khususnya PAN. Apalagi sejarah membuktikan bahwa PAN lahir dari rahim reformasi yang dalam perjalanannya konsisten memperjuangkan dan menjaga demokrasi.
Sementara Juru Bicara Partai Demokrat Imelda Sari, menilai pernyataan Victor tersebut sudah termasuk ujaran kebencian dan meminta kepolisian bertindak. “Ada baiknya kepolisian pro aktif atas upaya yang menghasut warga dan bisa menimbulkan gesekan karena SARA dari oknum pengurus parpol tertentu di NTT!" kata ujar Imelda lewat akun Twitter @isari68, Jumat (04/08).
Menurutnya, Victor yang berstatus pengurus parpol tertentu itu, sangat tidak pantas menuding partai lainnya dengan alasan akan membuat khilafah di NTT. “Jangan gara-gara urusan Pilkada NTT, anda merasa paling nasionalis dan menuding partai lain akan bikin negara khilafah. Itu sikap arogan dan preman!" katanya.
Partai Demokrat meminta polisi untuk proaktif melihat ucapan Victor yang menimbulkan polemik tersebut. “Ujaran kebencian yang dilakukan Victor Laiskodat, Ketua Fraksi Nasdem ini membahayakan persatuan, kesatuan dan kebhinnekaan," kata Imelda.
© Copyright 2024, All Rights Reserved